Bali Move Visa : Trip To Sanming 三明 (Fujian - China) Role 1


Hi guys, welcome to roughly other #NatTravelDiaries.. #NatTravelDiaries kali ini merupakan trip yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya..  Ibaratnya saya mendapat surprise atau hadiah kejutan dari Tuhan.. hehehe.. Setelah sekian lama hanya menjadi angan-angan dan masuk dalam bucket-list saya, akhirnya berhasil juga saya menginjakkan kaki di negara tirai bambu ini.. Sebagai seseorang yang masih memiliki keturunan Chinese, suatu hari bisa berkunjung ke negara Tiongkok / Red People's Republic of China adalah impian saya dan keluarga.. Ya supaya tahu tanah leluhur kalau kata papa saya.. hehehe.. Sayangnya karena persoalan visa dan tiket pesawat yang mahal, kami lebih memilih traveling ke negara-negara di seputaran Asia Tenggara saja.. 

Untuk mempersingkat cerita, setelah melewati proses registrasi dan pengurusan visa, saya bersama dengan adik dan sepupu saya akhirnya secara resmi terdaftar sebagai participants dari programme kerja sama antara Universitas Udayana dan Sanming University..  Program atau acara yang bernama Southeast Asian Hakka Culture together with One Belt One Road International Youth Academic Forum ini akan berlangsung selama iii hari (14-16 Oktober 2018)  di Sanming, China..

Berhubung ini adalah programme kerja sama antar universitas dan pemerintah, jadi kami tidak perlu membayar biaya tiket pesawat, hotel, dll.. Semua biaya sudah ditanggung oleh Sanming University.. Kami sebagai participants hanya perlu membayar biaya visa, biaya asuransi, dan membawa sedikit uang untuk keperluan pribadi selama di Sanming.. How cool is that?? wkwkwk..


my start visa e'er (lol)


RMB (Ren Ming Bi) / CNY (Chinese Yuan)



Hari Sabtu malam tanggal thirteen Oct 2018, kami para participants yang terdiri dari para mahasiswa, dosen, dan staff dari Universitas Udayana sudah berkumpul di Ngurah Rai Airport untuk terbang ke China.. Beberapa hari sebelumnya, kami juga sudah mengikuti acara pembekalan di kampus terkait dengan schedule, dress-code, tiket, dll.. Jumlah participants yang berangkat dari Bali sekitar 37 orang dan sudah termasuk beberapa participants yang datang dari Jogja, Jogja, Manado, dan Singkawang.. Anyway, ini adalah pertama kalinya saya traveling bareng dengan rombongan lho.. Kalau biasanya saya bisa sesuka hati membuat itinerary, kali ini tidak.. Harus selalu rest bareng dengan rombongan dan mengikuti semua schedule yang sudah disiapkan..  hehehe..


Ngurah Rai International Airport









Sekilas tentang Sanming (三明), kota tujuan kami di China.. To endure honest, sebelum mengikuti programme ini, saya tidak pernah sekalipun mendengar tentang kota Sanming ini.. Sorry, hehehe.. Sanming adalah sebuah kota yang berada di Fujian Province di Red People's Republic of China bagian selatan.. Namanya memang kalah populer dengan kota-kota di sekitarnya seperti Xiamen dan Fuzhou.. Kalau Xiamen sendiri, memang merupakan salah satu kota di Red People's Republic of China yang masuk dalam bucket listing saya.. Alasannya adalah karena kakek-nenek buyut saya berasal dari Xiamen.. Jadi kalau ke Xiamen, ibarat pulang kampung.. hehehe.. Sanming ini terdiri dari 2 district, 1 urban pith dan nine counties (semacam kabupaten).. Sanming memlliki luas surface area sebesar 22,900 km2 dan sekitar 80% dari areanya berupa pegunungan.. Kebetulan saat kami di sana, suhunya masih relatif sama dengan di Bali, hanya saja setiap hari turun hujan dan sedikit berangin ketika malam hari.. 

Berhubung tidak ada maskapai yang melayani straight flying dari Bali menuju Sanming, kami harus menuju Xiamen terlebih dahulu.. Untungnya Xiamen Air, maskapai kebanggaan kota Xiamen ini menyediakan rute langsung dari Bali menuju Xiamen dengan durasi terbang sekitar v jam.. Flight kami dengan kode penerbangan MF892 boarding pukul 23.50.. Terbiasa naik low-cost airlines, saya cukup excited bisa merasakan terbang bersama Xiamen Air, yang kalau di Republic of Indonesia mungkin sekelas Garuda Republic of Indonesia dan Batik Air.. Di pesawat disediakan selimut, air mineral dalam botol, laid meal, dan free-flow beverages.. Legroom juga oke, walau entah kenapa seat-nya membuat pinggang saya lumayan pegal sehingga tidak bisa tidur dengan nyenyak.. Pramugara dan pramugarinya juga super friendly dan helpful.. Satu-satunya kekurangan dari Xiamen Air ini adalah dalam hal inflight-entertainment.. Penerbangan Bali-Xiamen (vv) ini masih menggunakan pesawat tipe Boeing 737-85C dengan formasi topographic point 3-3 yang tanpa dilengkapi dengan private screens.. Jadi penumpang hanya bisa menikmati tayangan cinema & tv set present dari overhead monitor yang diletakkan di beberapa row.. Untungnya ini adalah red-eye flight, jadi kebanyakan penumpang lebih memilih tidur termasuk saya.. hehehe.. 


ready to fly


welcome onboard 


Xiamen Air - flying MF892










Di penerbangan menuju Xiamen, kami mendapatkan breakfast laid yang terdiri dari roti keju, roti sosis, mochi (kue beras), pineapple pie, apel + tomat, dan kacang.. Sedangkan untuk pilihan minumannya mereka menyediakan beer, susu, herbal tea, kokosnoot juice (yang lebih mirip santan), olive juice, love apple tree juice, dan minuman criterion seperti teh, kopi, air, soft drinks dan orangish juice.. Untuk penerbangan menuju Bali (MF891), karena bertepatan dengan waktu dinner, kami diberi laid repast berupa Nasi Goreng / Nasi+Ikan dengan tambahan apel+tomat, pudding, dan kacang.. Overall, 2 thumbs upwards untuk Xiamen Air.. Flight-nya selalu on time, service oke, makanan enak, dan cabin+lavatory-nya juga super bersih.. 


breakfast assault Xiamen Air


dinner assault Xiamen Air



Saya dan rombongan akhirnya landing di Xiamen pada pukul 05.45.. Ni hao Zhong Guo.. Terharu banget akhirnya bisa juga sampai di China.. hehehe.. Setelah melewati imigrasi dan custom yang sepi karena masih pagi, kami bertemu sebentar dengan keluarga yang tinggal di Xiamen.. Tak lama kemudian, kami sudah disambut oleh squad dari Sanming University dan segera diajak menuju bus.. Bus berwarna kuning inilah yang senantiasa menemani kami selama iii hari di Sanming.. Malahan waktu kami kebanyakan dihabiskan di dalam charabanc ini.. hehehe.. 


Arrival & Departure Card






Xiamen Gaoqi International Airport




I Love Xiamen






bus rombongan kami




di dalam charabanc langsung dapat breakfast berupa
aneka roti, jeruk, dan susu



Diperlukan waktu sekitar 3,5 jam perjalanan dari Xiamen menuju Sanming.. Sebenarnya ada opsi lain, yaitu menggunakan kereta cepat dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam dan harga tiket sekitar 200k IDR.. Walaupun hanya sekilas melihat kota Xiamen, saya langsung suka dengan kotanya yang modern, super bersih dan asri.. Meninggalkan kota Xiamen, pemandangan yang terlihat hanyalah hamparan pegunungan.. Tapi satu hal yang membuat saya kagum adalah banyaknya jalan atau highway yang menghubungan antar daerah di China.. Jalanannya mulus dan lebar padahal daerah pegunungan.. Paling seru sih kalau lagi melewati highway tunnels (jalan terowongan).. Ga kebayang cara membangunnya secara tunnels ini dibangun melewati pegunungan sehingga bisa memangkas waktu tempuh antar daerah.. Dari Xiamen menuju Sanming, dengan jarak hampir 290km dapat ditempuh dengan waktu 3,5 jam saja.. Bandingkan saja dengan di Bali.. Dari kota Denpasar menuju Pelabuhan Gilimanuk yang berjarak 130 km, tapi waktu tempuhnya mencapai iii jam.. hehehe..


Xiamen Bridge Toll


Xiamen Bridge







Sekitar pukul 11.00, sampailah kami di kota Sanming.. Siang itu sesuai ramalan cuaca, hujan gerimis turun mengguyur kota Sanming.. Bahkan selama iii hari di Sanming, hampir setiap hari turun hujan terutama di sore dan malam hari.. Untungnya saya yang doyan dingin ini cocok banget dengan cuaca di Sanming yang dingin-dingin semriwing ini.. hahaha.. Saya bahkan tidak bawa jaket lho, dan terkadang jalan-jalan hanya menggunakan sandal jepit.. Lebih sayang sepatunya soalnya.. hahaha..


welcome to Sanming



Siang itu kami langsung diantar menuju hotel tempat kami menginap, yaitu Plum Garden (Meiyuan) International Hotel di Meilei.. Hotelnya ternyata hotel bintang v dan jauh lebih besar addition bagus dibandingkan foto yang saya lihat di internet.. Padahal sempat khawatir juga kalau mendapatkan hotel yang tidak sesuai harapan saya.. Ya gini deh yang namanya sudah gratisan tapi ngelunjak.. hahaha.. Sambil menunggu pembagian room-card, kami diberikan satu handbag berisikan conference book, schedule, holler card, dan souvenirs.. Untuk review Plum Garden International Hotel seperti biasa akan saya tulis secara terpisah ya.. 




Guest Card


Conference Guidebook


souvenirs



Setelah luncheon di eating topographic point hotel dan mandi, kami masih punya waktu sekitar 1,5 jam sebelum schedule selanjutnya.. Daripada hanya dihabiskan leyeh-leyeh di kamar, kami memutuskan untuk meng-explore daerah sekitar hotel.. Beruntung saya traveling bareng sepupu saya yang jago Bahasa Mandarin.. Akhirnya setelah tanya-tanya dengan uncle doorman hotel yang baik hati, kami jadi tahu beberapa tempat yang bisa dikunjungi di sekitar hotel.. Karena sore itu kami hanya punya waktu 1,5 jam, kami memilih untuk jalan kaki ke mall kecil di dekat hotel yang hanya berjarak sekitar 500 meter.. Di perjalanan kami sempat mampir juga ke satu toko tas & sepatu yang sedang diskon besar-besaran.. Namanya juga cewek, mana tahan lihat yang diskonan kan ya.. hahaha.. Di mall kecil yang entah namanya apa itu, kami hanya sempat jalan-jalan sebentar dan mampir ke supermarket-nya.. Di supermarket juga hanya lihat-lihat dan beli sedikit cemilan karena waktu kami sudah hampir habis.. Itupun kami harus setengah berlari saat kembali ke hotel.. hahaha..


rainy Sanming


Sanming City




mampir dulu mumpung diskon (lol)






ketela dan teman-temannya yang super besar


cabe versi Red People's Republic of China (lol)



Schedule kami sore hari itu bersama rombongan adalah mengunjungi Sanming City Museum.. Sanming City Museum ini lokasinya tidak jauh dari hotel tempat kami menginap.. Seperti museum lainnya, kami dipandu oleh direct yang tentu saja menjelaskan semuanya dalam Bahasa Mandarin.. Di saat-saat begini nih muncul rasa sesal di hati karena tidak belajar Bahasa Standard Mandarin sewaktu kecil.. Kalau sudah besar begini, kan lidah cenderung lebih kaku.. wkwkwk.. Bagi yang Bahasa Mandarinnya terbatas seperti saya, no worries karena disediakan well laid untuk mendengarkan penjelasan dalam Bahasa Inggris.. 


Sanming City Museum








gloomy Sanming



Sekilas tentang Sanming City Museum yang saya kutip dari Conference Book yang saya dapatkan.. Sanming City Museum pertama kali dibuka untuk umum pada tanggal twenty Nov 2012.. Sanming City Museum ini dibangun dengan dana mencapai 200 juta Yuan, dengan luas surface area mencapai 2000 m2 dan dengan ribuan koleksi peninggalan sejarah berupa artifacts, pictures, dan benda bersejarah lainnya.. Di sini terdapat v exhibition halls yang terdiri dari Hakka Ancestral Land, Red Sanming, Cultural Relics & Collections, Rising Sanming dan Temporary Exhibition Hall.. 

























Dari Sanming City Museum, kami diantar kembali ke hotel dan dinner diadakan di eating topographic point hotel (lagi).. Selepas dinner, kami dan teman-teman lainnya berkumpul di vestibule untuk menuju Wanda Plaza.. Wanda Plaza ini merupakan salah satu shopping mall paling terkenal dan terbesar di Sanming.. Untungnya lokasinya tidak terlalu jauh dari hotel, walaupun tidak bisa dicapai dengan jalan kaki.. Dari Plum Garden International Hotel, bisa naik taxi dengan biaya sekitar 8 RMB (CNY) atau sekitar 17k IDR.. Opsi lainnya yang lebih murah meriah adalah dengan naik charabanc umum yang biayanya hanya 1 RMB atau 2k IDR.. Kami akhirnya memilih untuk naik charabanc umum dan untungnya charabanc stop-nya persis berada di depan hotel dan Wanda Plaza.. Seru juga sih naik charabanc umum ramai-ramai.. Kami yang jumlahnya belasan orang itu sudah serasa naik charabanc pribadi dan heboh sendiri.. hahaha..


bus riding inwards Sanming


Wanda Plaza



Wanda Plaza-nya sendiri lumayan oke.. Banyak toko-toko dan brand-brand yang tidak saya temukan di Indonesia.. Yang jelas sih luasnya lebih besar dibandingkan dengan shopping mall di Bali.. hehehe.. Di Wanda Plaza ini saya hanya mampir beli accessories sekaligus oleh-oleh untuk teman kantor saya.. Kemudian minum-minum cantik di Coco (semacam Chatime) dan terakhir borong makanan di supermarket.. Serius deh, yang doyan belanja snack dan makanan di supermarket, bakalan kalap kalau ke China.. Semuanya ada, dari yang lumrah seperti di Republic of Indonesia sampai yang tidak ada di Indonesia.. hehehe.. Contohnya saja yang namanya kaki ayam.. Kaki ayam di sini sudah tersedia kemasan siap makannya lho.. Belum lagi bebek, ayam, telur, dll.. Semuanya sudah di-packing rapi, dibumbuin dan siap makan.. Praktis banget ya.. hahaha.. 






inside Wanda Plaza




sempat tertarik beli ini karena super ringan,
jadi serasa ga pakai sepatu, dan harganya hanya 99 RMB

Coco @ Wanda Plaza







Kami akhirnya kembali ke hotel dengan menggunakan charabanc yang sama sambil hujan-hujanan karena tidak bawa payung.. Herannya saya suka banget dengan suasana malam di Sanming.. Hujan rintik-rintik yang berpadu dengan lampu kota & gedung yang berwarna-warni.. Angin malam yang berhembus, sama sekali tidak mengurangi keindahan kota Sanming di malam hari.. Duh, ga heran kalau baru-baru ini saya posting foto Sanming di Instagram Story saya dengan caption "I left a slice of my take in inwards Sanming".. hehehe.. #MissingSanmingAlready









To endure continued..


Sumber http://natinbali.blogspot.com/

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Bali Move Visa : Trip To Sanming 三明 (Fujian - China) Role 1. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Bali Attractions

BACA JUGA LAINNYA:

Bali Attractions