Bali Locomote Visa : Pengalaman Operasi Gigi Geraham Bungsu (Odontectomy)


Hai semuanya.. Post kali ini memang sedikit out-of-topic.. hehehe.. Jadi kali ini saya ingin berbagi pengalaman ketika saya menjalani operasi gigi geraham bungsu atau yang dikenal juga dengan istilah Odontectomy.. Jadi buat teman-teman yang akan menjalani operasi gigi geraham bungsu, jangan khawatir atau takut ya.. Well, memang sakit sih tapi tidak seseram yang diceritakan orang.. hehehe.. By the way, ada ii artikel di cyberspace yang menurut saya cukup informatif dan helpful bagi yang memiliki masalah dengan gigi geraham bungsu dan harus menjalani operasi.. Berikut link-nya :  AloDokter dan  HelloSehat...

Saya sendiri sebenarnya tahu bahwa gigi geraham bungsu saya bermasalah dari sejak beberapa tahun yang lalu.. Setiap kali ke dokter gigi langganan saya, saya selalu diingatkan tentang gigi geraham bungsu ini.. Tapi berhubung dokter saya ini perempuan, jadi beliau tidak melayani operasi odontectomy.. Disarankan saya melakukan operasi dengan dokter gigi lain, rekanan beliau.. Tapi berhubung biayanya cukup mahal dan cerita orang-orang yang sudah melakukan operasi, saya selalu memberikan seribu alasan untuk menunda operasi.. Jangan ditiru ya.. hehehe..

Sampai akhirnya di bulan Juni kemarin, saat saya ke dokter gigi, beliau mengatakan bahwa gigi geraham bungsu saya ini harus segera dicabut karena posisinya sudah mendesak gigi di sebelahnya.. Memang belum sakit sih, secara banyak orang yang sudah kesakitan baru sadar bahwa gigi geraham bungsu mereka tumbuhnya tidak normal.. Dan konon, sakitnya itu bakalan terasa banget dan tidak tertahankan. .

Jadi ceritanya begini, gigi geraham bungsu saya ini tumbuhnya tidak normal.. Kalau gigi harusnya tumbuh ke atas atau ke bawah, gigi geraham bungsu saya ini tumbuhnya ke samping, alias tidur.. Gigi geraham bungsu ini adalah gigi terakhir yang muncul dan biasanya pertumbuhannya terjadi pada usia 17-30 tahun.. Walaupun dalam kasus tertentu, seperti mama saya, di usia fifty tahunan juga bisa tumbuh gigi geraham bungsu.. Tidak semua orang mengalami permasalahan gigi geraham bungsu, contohnya adik dan papa saya.. Menurut dokter yang mengoperasi saya, kasus ini paling sering terjadi pada generasi yang lahir di tahun 1980-an ke atas..

Dikarenakan gigi geraham bungsu saya ini tumbuhnya ke samping, jadi ketika gigi ini perlahan-lahan tumbuh, otomatis akan mendesak gigi di depannya.. Alasannya karena adalah gigi yang baru tumbuh ini sebenarnya tidak punya infinite di rahang kita.. Akibatnya, gigi di depannya yang lama-lama akan menjadi rusak.. Nah kalau sudah rusak, terpaksa deh keduanya dicabut (gigi geraham bungsu & gigi di depannya)..

Setelah mencari-cari informasi mengenai dokter gigi yang melayani Odontectomy, akhirnya pilihan jatuh ke drg. Mahayana di Jalan Influenza A virus subtype H5N1 Yani Utara, tempat di mana mama saya melakukan operasi yang sama beberapa tahun yang lalu.. Sebelum melakukan konsultasi, terlebih dahulu saya melakukan rontgen gigi (panoramic x-ray) di Bio Medika.. Alasan saya memilih Bio Medika, karena laboratorium lain seperti Prodia dan Quantum mengharuskan saya membawa surat rujukan dari dokter gigi.. Padahal maksud saya rontgen terlebih dahulu, supaya menghindari bolak-balik ke dokter gigi.. Biaya rontgen gigi di Bio Medika (untuk seluruh gigi), adalah sekitar 200k.. Hasilnya juga bisa ditunggu, tidak sampai fifteen menit sudah jadi..




Hasil rontgen gigi akhirnya saya bawa ke drg. Mahayana.. Dokternya kaget dong lihat hasil rontgen saya.. Ini sih bukan satu atau dua gigi yang harus dicabut, melainkan iv gigi.. Banyak kan.. hahaha.. Celakanya lagi, dari empat gigi ini, dua gigi tumbuhnya tidur atau dalam istilah medisnya Impaksi Horizontal.. Sedangkan dua gigi yang di atas, tumbuhnya "hanya" miring..






Dua gigi geraham bungsu bagian bawah saya yang tiduran ini orbit harus dioperasi secepat mungkin karena gigi-gigi di depannya sudah menunjukkan kerusakan.. Dikarenakan dokter gigi yang menangani saya bukan dokter spesialis bedah mulut, jadi beliau hanya bisa mengoperasi satu gigi dalam setiap sesi operasi.. No occupation sih, secara kalau dioperasi gigi kanan dan kiri secara bersamaan, bakalan tidak bisa makan berhari-hari.. hahaha..

Akhirnya pagi hari yang "tidak" saya nantikan datang juga.. Sekitar pukul 07.00 saya sudah tiba di praktek dokter gigi untuk menjalani operasi pertama saya.. Saya diantar oleh papa-mama saya.. Tidak sanggup rasanya sendirian di ruang operasi.. wkwkwk.. Saran saya memang lebih baik ada yang mengantar, karena tidak disarankan untuk menyetir sendiri sehabis operasi.. Duh jangan ditanya bagaimana perasaan saya saat itu.. Rasa takut dan khawatir bercampur aduk di hati saya.. Apalagi mengingat cerita teman-teman saya yang sudah pernah menjalani operasi serupa.. Ada yang tidak bisa berbicara, ada yang tidak bisa makan sama sekali, ada yang jahitannya lepas dan harus dijahit ulang, dll..

Sebelum operasi dimulai, pertama-tama saya di-tensi terlebih dahulu.. Apabila tekanan darah (tensi) terlalu tinggi, kita tidak diperbolehkan menjalani operasi.. Setelah itu, tiba saat yang paling menyakitkan, yaitu penyuntikan obat bius atau anastesi.. Sakitnya bukan main.. Lebih sakit daripada disuntik biasa atau dipasang infus.. Secara yang disuntik di daerah sekitar gigi, gusi, dan mulut.. Kata dokternya, beliau memang sengaja tidak memberikan obat bius dalam dosis banyak, jadi diberikannya secara bertahap.. Alasannya adalah karena di dalam rongga mulut, banyak terdapat saraf-saraf.. Salah penanganan atau terlalu banyak obat bius malah bisa berakibat fatal.. Beberapa menit kemudian, bibir dan sisi wajah bagian kanan saya mulai terasa kebal.. Dikarenakan gigi saya baru sedikit yang keluar (sisanya masih di dalam gusi), dokter terpaksa melakukan sayatan di gusi untuk memudahkan proses pencabutan..

Berhubung gigi geraham adalah gigi yang paling besar dan kuat akarnya, jadi proses mencabutnya tidak semudah yang saya bayangkan.. Apalagi yang dicabut tidak hanya mahkota giginya, tapi harus sampai ke akar-akarnya.. Akhirnya setelah melewati proses tarik-menarik dan sedikit di-bor, akhirnya mahkota giginya terangkat juga.. Jadi saya sebenarnya masih merasakan ketika gigi saya ditarik.. Rahangnya saja sampai berbunyi kok.. hahaha..Tapi anehnya saya sudah tidak merasakan sakit.. Dan saya baru mengerti kenapa untuk melakukan operasi ini, disarankan dilakukan oleh dokter pria, secara mencabut gigi geraham ternyata perlu tenaga yang extra kuat.. hehehe..

Nah tiba saatnya proses pengangkatan akar gigi.. Kata dokter, ternyata akar gigi saya tidak normal karena akarnya ada iii (akar gigi geraham seharusnya 2).. Setelah ditarik dan dicongkel berkali-kali, kemudian dipecah menjadi beberapa bagian, akhirnya iii akar gigi tersebut berhasil terangkat juga.. Kemudian saya disuruh melihat gigi saya yang sudah terangkat.. Saya baru sadar setelah melihat tumpukan kapas di meja, bahwa darah yang keluar cukup banyak juga.. Tahap terakhir adalah penjahitan.. Dikarenakan posisi gigi saya sangat dekat ke bagian pipi, jadi jahitannya cukup banyak.. Proses jahitnya sih tidak terasa sama sekali.. Tapi yang bikin seram adalah melihat benang dan jarum yang lebih mirip kail (mata pancing) keluar masuk ke dalam mulut saya.. wkwkwk..

Akhirnya selesai juga operasi pagi hari itu.. Total waktu yang dihabiskan sekitar 45 menit.. Tidak selama yang dibilang orang sih.. Saya tidak diberi obat sama sekali oleh dokter.. Tapi disarankan meminum obat penahan rasa sakit atau pereda nyeri (analgesik), yang biasa kita konsumsi seperti Cataflam, dll.. Selain itu ada beberapa hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.. Yang harus dilakukan selain meminum obat penahan sakit adalah sikat gigi.. Banyak orang yang takut untuk sikat gigi, jadi jangan sampai tidak sikat gigi.. Memang sih sikat giginya harus super hati-hati ketika mendekati bagian yang dioperasi.. Sedangkan yang tidak boleh dilakukan adalah makan makanan dan minum minuman yang panas.. Selain itu kita juga tidak boleh berkumur, meludah, menyedot, dan memainkan bekas operasi dengan lidah..

Keluar dari prakter dokter, bagian mulut saya masih terasa kebal.. Anehnya saya masih bisa membuka mulut, tidak seperti yang diceritakan teman saya.. Alih-alih kesakitan, saya malah mengoceh di mobil dan merengek minta dibelikan bubur kesukaan saya.. hahaha.. Makan bubur pun masih bisa seperti biasa.. Jadi tidak ada yang namanya tidak bisa makan karena kesulitan membuka mulut.. Sekitar ii jam setelah operasi, efek obat bius akhirnya hilang juga.. Nah di saat ini, sakitnya mulai terasa.. Tapi dibandingkan sakit gigi karena gigi lubang, masih lebih sakit gigi lubang..Ini sakitnya lebih ke ngilu dan pegal-pegal di rahang.. Kalau jahitannya malah tidak terasa sakit sama sekali.. Jadi saya memilih untuk tidak minum obat penahan sakit karena memang sakitnya masih bisa ditahan.. Beruntung juga saya mengambil cuti hari itu, jadi saya bisa istirahat di rumah.. Seharian saya juga rajin minum air dingin dan mengompres pipi saya dengan es batu untuk meredakan bengkak di daerah pipi.. Malamnya saya juga bisa tidur dengan nyenyak, tidak seperti cerita yang saya baca di weblog lain dimana mereka sampai tidak bisa tidur saking sakitnya..

Keesokan harinya, saya sudah tidak merasakan sakit sama sekali.. Yang tersisa adalah bengkak di pipi saya.. Dan saya memang agak kesulitan kalau berbicara dan tertawa dengan lepas, dikarenakan letak jahitan yang dekat di pipi.. Pagi sebelum ke kantor, saya mampir ke dokter gigi, karena memang 24 jam pasca operasi, kita harus kontrol ke dokter.. Dokter hanya ingin melihat bekas operasi.. Katanya yang bagus adalah ketika bekas operasinya berwarna merah.. Kalau putih malah bahaya, karena artinya tidak ada aliran darah ke bagian tersebut dan harus dibuat luka lagi.. Beruntung kata dokter bekas operasi saya baik-baik saja dan saya disuruh kembali 1 minggu kemudian untuk buka jahitan.. Nah teman saya yang melakukan operasi serupa, jahitannya dibuka hanya dalam waktu iii hari saja.. Jadi mungkin hal ini bergantung pada masing-masing dokter gigi ya..

Hari ketiga, bengkak di pipi saya sudah semakin berkurang.. Dan saya pun semakin bandel, tidak mau lagi makan bubur, tapi makan makanan biasa, termasuk yang keras-keras.. Selama tidak menggunakan sisi gigi yang habis dioperasi, boleh-boleh saja sih.. Oh ya, selain itu dokter juga menyarankan untuk kita rajin-rajin berkumur dan mengompres bagian pipi & rahang (yang dioperasi) dengan air hangat.. Kalau ini tujuannya supaya jahitannya tidak kaku..

Seminggu akhirnya terlewati, tiba saatnya untuk membuka jahitan.. Ternyata membuka jahitan tidak seseram yang dibayangkan.. Saya bahkan tidak sadar kalau jahitannya sudah terlepas.. Sepertinya tidak sampai 10 detik.. hahaha.. Awalnya sih saya inginnya "istirahat" sebentar sebelum melakukan operasi yang kedua.. Tapi berhubung papa saya mendesak, dan karena beliau sudah berbaik hati mensponsori operasi saya ini, akhirnya saya langsung menetapkan jadwal untuk operasi yang kedua.. Oleh dokter saya disarankan menunggu sekitar ii minggu, agar gigi yang baru dilepas jahitannya itu sudah bisa digunakan untuk makan.. Karena ketika gigi geraham bungsu bagian kiri saya diambil, maka saya harus makan menggunakan gigi sebelah kanan saya..

Dua minggu berlalu, akhirnya tiba saatnya saya operasi lagi.. Kali ini gigi yang diambil adalah gigi geraham bungsu yang di sebelah kiri.. Secara keseluruhan, prosesnya hampir sama dengan operasi yang pertama.. Hanya saya yang kedua ini lebih banyak hambatannya.. Pertama, proses pemberian anastesi-nya susah banget.. Jadi obat biusnya itu tidak mau masuk ke dalam gigi & gusi.. Jadi ditengah proses pencabutan, saya sempat merasa sakit.. Jadi sama dokternya ditambahkan obat bius lagi.. Kedua, proses pencabutan akarnya juga susah banget.. Dokternya saja sampai gemas sendiri karena ga berhasil-berhasil mencabut akar giginya.. Memang sih akar gigi itu bisa berbeda-beda arah tumbuhnya dan ada yang tidak normal seperti saya.. Ketiga, jahitan kali ini lebih banyak dibandingkan operasi pertama, jadi saya cukup kesulitan ketika membuka mulut, terlebih lagi saat makan.. Tapi saya tidak kehilangan nafsu makan sama sekali kok.. Buktinya hari pertama sudah makan mie, ogah makan bubur terus.. hahaha..Memang sih makannya harus pelan-pelan dan sedikit-sedikit.. Yang keempat dan terakhir adalah proses buka jahitan.. Karena posisi jahitannya yang nempel persis di pipi, jadi dokternya cukup kesulitan saat membuka benang jahitan.. Celakanya ada benang yang ketinggalan dan itu susah banget diambilnya.. Gusi saya saja sampai berdarah kok.. Dokternya frustasi kayaknya, semua jenis gunting dipakai demi mengeluarkan si benang yang panjangnya ga sampai 1cm itu.. hahaha..

Akhirnya setelah tersiksa dan penuh drama sekitar 1 bulan, saya sudah bisa berlega hati karena dua gigi geraham bungsu saya yang tidak normal ini sudah tidak ada lagi.. Masih punya hutang dua gigi geraham bungsu di bagian atas sih.. Tapi kata dokter, tidak urgent jadi masih bisa dicabut dalam kurun waktu 1 atau ii tahun ke depan.. Buat teman-teman yang memiliki masalah gigi geraham bungsu yang sama dengan saya, tidak perlu takut atau ragu untuk melakukan operasi odontectomy.. Saran saya adalah jangan tunggu sampai sakit terlebih dahulu.. Karena kalau sudah terasa sakit, kemungkinan gigi di sebelahnya sudah rusak dan terpaksa harus dicabut juga.. Hal lain yang harus diperhatikan adalah memilih dokter gigi yang tepat.. Kebetulan saya mendapatkan dokter gigi yang sudah senior dan berpengalaman.. Walaupun resikonya, harus booking jadwal operasi jauh-jauh hari secara pasiennya juga banyak.. Dokter saya ini juga sabar banget, jadi pasien juga pasti merasa lebih rileks.. Kalau pasiennya tegang, justru malah proses operasi akan terhambat.. Setelah operasi juga sebaiknya mengikuti semua petunjuk dari dokter, mengenai apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dilakukan.. Dijamin proses penyembuhan juga pasti akan lebih cepat dan hasilnya juga pasti lebih baik.. Oh ya, untuk biaya operasi, sebenarnya tergantung dari kesulitan pencabutan gigi.. Semakin sulit posisinya, maka biayanya akan semakin mahal.. Kemarin saya beruntung mendapatkan harga special, jadi untuk ii kali operasi (plus konsultasi & kontrol), saya membayar sekitar v juta..



Bio Medika
Jl. WR Supratman No 62
Denpasar  -  Bali
Phone  :  0361 - 8491077
Opening Hours  :  07.00 - 22.00
 

drg. Mahayana
Jl. Influenza A virus subtype H5N1 Yani Utara No 161
Denpasar - Bali
Phone  :  0361 - 434707
Praktek  :  08.00 - 11.30  &  14.00 - 17.00
(Tutup  :  Minggu & hari libur)



Update 2019

Setelah beberapa bulan, akhirnya tiba juga saatnya pencabutan dua gigi geraham bungsu bagian atas saya.. Untungnya karena posisinya "hanya" miring, jadi tidak perlu tindakan operasi seperti dua gigi saya yang di bagian bawah.. Proses pencabutannya hanya sebentar, tapi tetap saja harus merasakan sakitnya disuntik obat bius.. hahaha.. Untungnya setelah dicabut, rasa sakitnya hanya sebentar saja.. Dari segi biaya pun, jauh lebih murah dibandingkan operasi seperti sebelumnya.. 


Sumber http://natinbali.blogspot.com/

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Bali Locomote Visa : Pengalaman Operasi Gigi Geraham Bungsu (Odontectomy). Berlangganan melalui email sekarang juga:

Bali Attractions

BACA JUGA LAINNYA:

Bali Attractions