Bali Move Visa : Nat's Curhatan Iii Magic Words




 (taken from Google)


Ada yang pernah dengar tentang istilah "3 Magic Words"?? Konon menurut para ahli komunikasi, tiga kata ajaib “Please”, “Thank You”, dan “Sorry” atau kalau dalam versi Bahasa Indonesia-nya menjadi “Tolong”, “Terima Kasih”, dan “Maaf” ini mampu membangun hubungan yang baik antar manusia..  Awalnya saya juga bertanya-tanya kenapa tiga kata ini sampai disebut sebagai magic words.. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, menyisipkan satu kata ini ternyata bisa membuat dampak  yang berbeda lho, terutama terhadap orang yang kita ajak berkomunikasi.. Contohnya saja kalimat “Ambilkan buku itu” dengan “Tolong ambilkan buku itu” pasti akan terdengar berbeda dan memberikan makna yang berbeda juga bagi yang mendengarkannya.. 

Sayangnya banyak orang yang melupakan dan meremehkan tiga kata ajaib ini.. Saya termasuk seorang anak yang beruntung karena dibesarkan oleh kedua orang tua yang benar-benar describe masalah etika, sopan santun, dan tata krama.. Tapi entah kenapa, saya merasa semakin ke sini sepertinya nilai-nilai tersebut sudah mulai luntur, good at to the lowest degree berdasarkan pengalaman saya sehari-hari.. hehehe.. Jangankan mengucapkan kata "tolong" dan "maaf", untuk sekedar mengucapkan terima kasih ketika menerima sesuatu saja terkadang tidak dilakukan..


Saya masih ingat betul kejadian beberapa tahun yang lalu.. Saat itu kebetulan rekan kerja saya  mendapatkan seorang staff baru (sebut saja si A), seorang pria yang usianya masih di awal twenty tahunan.. Lama-lama diperhatikan, ternyata si H5N1 ini kalau diberi sesuatu, misalkan makanan, tidak pernah mengucapkan terima kasih.. Lama-lama si H5N1 akhirnya ditegur juga oleh rekan kerja saya.. Negurnya sih secara baik-baik ya, karena kami berdua suka gemas sendiri.. Dikasih orang sesuatu, hanya diam saja.. Semenjak itu, si H5N1 sudah biasa mengucapkan terima kasih ketika menerima sesuatu.. Satu hal yang mengganjal di benak saya, apakah si H5N1 ini memang tidak pernah diajarkan untuk mengucapkan terima kasih sedari kecil ya??


Ternyata semakin ke sini, semakin sering saya bertemu dengan orang yang tidak “terbiasa” mengucapkan terima kasih ketika menerima sesuatu.. Sesuatu di sini bisa berupa barang, tindakan, waktu, dll ya.. Dari yang usianya masih muda sampai yang sudah tua.. Dari yang pendidikannya tinggi sampai yang biasa saja.. Saya sih bukan orang yang “gila-terima kasih” sampai ingin orang berterima kasih setiap menerima “sesuatu” dari saya.. Heran saja gitu.. wkwkwk.. Ada lho orang yang saya kenal, sudah dibelikan barang yang menurut saya harganya lumayan mahal (untuk ukuran kantong saya) dan proses mencarinya perlu perjuangan, eh ketika nerima barangnya, bukannya bilang terima kasih malah bilang "saya sudah punya yang warna dan modelnya mirip seperti ini".. hahaha.. Sudah dikasih gratis, harusnya kan diterima saja ya.. Susah sih memang kalau orangnya tanpa empati begitu.. wkwkwk.. Bahkan menurut saya, orang “kecil” justru lebih punya sopan santun lho.. Tukang parkir saja yang saya lebihkan lagi seribu perak, sampai mengucapkan terima kasih berkali-kali.. Atau driver delivery makanan yang saya lebihkan 5k atau 10k, bisa berterima kasih berulang-ulang kali.. 

Pernah juga saya tiba-tiba menerima pertanyaan dari rekan kerja saya lainnya, kenapa saya mengucapkan terima kasih ketika mengakhiri percakapan di telepon atau ketika membeli makanan.. Saya sampai bingung harus menjawab apa.. Contohnya ketika kita membeli makanan, apakah karena kita membayar jadi kita tidak boleh mengucapkan terima kasih?? Kalau menurut saya, terima kasih juga perlu kita ucapkan kepada cashier atau waitress yang sudah melayani kita dengan baik.. Tanpa mereka tentu makanan yang kita pesan tidak akan bisa kita nikmati.. 


Kalau untuk berterima kasih saja sudah susah, bisa dipastikan dua kata ajaib lainnya, “Tolong” dan “Maaf” juga bakalan sulit terucapkan.. Daripada kata-kata kita terdengar seperti memerintah, menyisipkan kata “tolong” sebenarnya sama sekali tidak sulit kok.. Persoalannya hanya mau atau tidak.. Begitu pula dengan mengucapkan maaf.. Apakah harus yang bersalah yang mengucapkan maaf, atau yang lebih tua yang harus mengucapkan maaf?? Mengatakan maaf sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan kok.. Yang lebih sering, perasaan gengsi lah yang menghalangi kita untuk mengucapkan maaf.. 


Sebenarnya post service kali ini juga menjadi bahan intropeksi untuk saya sendiri.. Salah satu quote yang saya suka, “Treat people the means you lot desire to live on treated, utter to people the means you lot desire to live on talked to, abide by is earned non given”..  Jadi kalau saya ingin diperlakukan dengan baik, saya harus lebih dulu memperlakukan orang lain dengan baik pula.. Semua kembali lagi ke hukum karmapala dan tabur-tuai.. Percayalah kalau kita selalu berbuat baik, maka kebaikan juga yang akan kita temui dan dapatkan tak peduli apapun yang kita lakukan atau kemanapun kita melangkah.. Mulai sekarang, mari bersama-sama kita coba untuk selalu menyisipkan ketiga kata ajaib ini ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita.. 

Cheers Nat

Sumber http://natinbali.blogspot.com/

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Bali Move Visa : Nat's Curhatan Iii Magic Words. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Bali Attractions

BACA JUGA LAINNYA:

Bali Attractions