Bali Move Visa : 2018 Trip Vietnam : Bitexco Fiscal Tower, Tan Dhinh Church, As Well As Goodbye Vietnam



Dari War Remnants Museum (read here), kami naik Grab menuju Bitexco Financial Tower untuk santap siang.. Lha mau makan kok malah ke gedung perkantoran?? hahaha.. Makanya di akhir post service sebelumnya saya bilang bahwa ini adalah salah satu tempat makan paling keren di Ho Chi Minh City (Saigon)..

Bitexco Financial Tower adalah sebuah gedung pencakar langit (skyscraper) di District 1 HCMC.. Saat selesai dibangun pada tahun 2010, Bitexco Financial Tower ini sukses menjadi gedung tertinggi di Vietnam sebelum akhirnya dikalahkan oleh Keangnam Hanoi Landmark Tower pada tahun 2011.. Bitexco Financial Tower ini memiliki 68 lantai dengan tinggi mencapai 262.5 meter (861ft) menjadikannya sebagai gedung tertinggi kedua di HCMC, tertinggi kelima di Vietnam, dan tertinggi ke-263 di dunia (as of 2018).. Di dalam Bitexco Financial Tower ini terdapat perkantoran, toko retail, restaurant, dan extertainment complex.. 





Pengunjung yang ingin menikmati keindahan kota HCMC dari ketinggian, bisa mengunjungi Bitexco Financial Tower dan menuju lantai 49 dimana terdapat observation deck yang dibuka untuk public.. Tentu untuk dapat menikmati fasilitas ini, pengunjung harus membeli tiket seharga 200k VND atau 124k IDR.. Tapi berkat rajin browsing dan baca review travelers lain, saya mengetahui ada cara lain yang menurut saya jauh lebih oke dibandingkan membayar 200k VND “hanya” untuk observation deck.. hehehe.. Cara lain tersebut adalah dengan mengunjungi salah satu restaurants dan bar yang ada di Bitexco Financial Tower.. Di gedung ini terdapat iii restaurants dan bar di lantai 50-52 yang bisa kita pilih.. Ada EON Café di lantai 50, EON 51 (fine dining restaurant) di lantai 51, dan EON Helibar di lantai 52.. Kami sendiri memilih mengunjungi EON Café yang berada di lantai fifty karena ingin mencicipi kuliner khas Vietnam..

Untuk bisa menuju lantai 50, pengunjung harus menggunakan elevator khusus yang memang disediakan untuk pengunjung restaurant.. Di depan pintu masuk menuju lift, akan ada petugas yang menyambut dan menanyakan pilihan eating seat kami.. Selanjutnya, petugas akan meng-escort kami menuju elevator dan hanya dalam hitungan detik kami sudah sampai di expanse EON Café.. 


 lift khusus menuju cafe, restaurant, dan bar


Kami mendapatkan meja yang persis berada di samping jendela sehingga memudahkan kami untuk menikmati pemandangan HCMC yang sayangnya saat itu sedang mendung.. Kalau punya waktu lebih di HCMC, lebih baik berkunjung saat senja (sore hari).. Keuntungannya adalah kita bisa menikmati pemandangan kota HCMC dalam two versi, yaitu versi siang hari dan versi malam harinya.. hehehe..
















Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, EON Café ini memang spesialisasi-nya Vietnamese Food jadi menunya memang didominasi oleh makanan khas Vietnam.. Dari segi harga, makanan dan minuman di EON Café ini memang harganya sedikit di atas rata-rata.. Tapi wajar sih secara yang kita cari kan sense dan sensasi makan di salah satu gedung tertinggi di HCMC.. hehehe.. Sebenarnya pengunjung di sini tidak diharuskan memesan makanan atau ada minimal pecker seperti beberapa eating seat atau café atau fellowship yang menerapkan aturan seperti itu.. Banyak juga yang datang hanya memesan minuman atau malah makan H2O ice cream saja.. hehehe..
 

 EON Café on 50th floor











Beberapa carte du jour yang kami pesan siang itu antara lain Matcha Colada, Vietnamese Black Coffee, Beer Heineken, Influenza A virus subtype H5N1 Taste of Saigon, Fish Sour Hot Soup, Crab & Tomato Noodle Soup (Bun Rieu), dan Spicy Hue Style Beef Noodle Soup (Bun Bo Hue).. Untuk minuman yang kami pesan, semuanya so-so saja.. Beer Heineken ya begitu-begitu saja rasanya.. Matcha Colada-nya terasa asing di lidah saya.. Nanas dan light-green tea kurang cocok dipadukan kalau menurut saya.. hehehe.. Untuk Vietnamese Black Coffee-nya, masih jauh lebih enak punya Tung Nguyen atau Highlands Coffee..


 Beer Heineken (115k VND)
 Vietnamese Black Coffee (99k VND)


 Matcha Colada (180k VND)


 drink alongside a view


Untuk makanannya, yang enak dan especial hanya Bun Bo Hue.. Bun Rieu pesanan saya sebenarnya lumayan enak, hanya saja rasa kepiting-nya terlalu rigid sehingga malah terasa amis.. Influenza A virus subtype H5N1 Taste of Saigon pesanan mama saya so-so saja rasanya dan porsinya juga mungil.. Yang paling mengecewakan adalah Fish Sour Hot Soup.. Rasanya manis banget.. Jadi serasa makan dessert saking manisnya.. Apalagi ikan yang digunakan adalah jenis ikan snakehead yang memang banyak ditemukan di Mekong River, namun secara tekstur saya tidak suka karena teksturnya lembek dan slimy..  




 Spicy Beef Noodle Soup / Bun Bo Hue (165k VND)




 Crab & Tomato Noodle Soup / Bun Rieu (165k VND)


 Fish Sour Hot Soup (195k VND)


 A Taste of Saigon (235k VND)


Dari Bitexco Financial Tower kami naik Grab menuju Ben Thanh Market yang sebenarnya hanya berjarak 850m.. Mending berbagi rejeki sama driver Grab kan ya, daripada jalan kaki di siang bolong.. hahaha.. Setelah sedikit berbelanja di Ben Thanh Market, kami kembali ke hotel untuk istirahat dan baru keluar hotel ketika hari sudah gelap.. 

Untuk dinner di malam terakhir kami di HCMC, kami memilih untuk memanfaatkan gratuitous voucher yang diberikan oleh pihak Avanti Hotel Saigon.. Jadi ketika kami check-in, kami diberi voucher berupa loose tiffin atau dinner fix untuk empat orang (karena kami memesan two kamar) di Dao Place.. Dao Place ini adalah Vietnamese eating seat yang terletak di dekat Avanti Hotel Saigon, hanya berselang beberapa bangunan saja..

Tanpa ekspektasi tinggi, kami pun menuju ke Dao Place.. Walaupun tempatnya kecil, tapi surprisingly pengunjungnya ramai dan didominasi oleh travelers dan orang asing.. Review di TripAdvisor-nya juga bagus, membuat saya semakin penasaran.. Untuk dinner set, kami mendapatkan satu porsi primary course of written report lengkap dengan aneka side dish, hot/ice tea, dan H2O ice cream.. Pilihan primary course-nya ada chicken, fish, dan pork.. Dari segi rasa, ketiganya mirip karena cara pengolahannya sama.. Saya pribadi lebih suka yang versi chicken-nya..  Selain nasi, carte du jour ini juga dilengkapi dengan bound rolls, lotus stalk salad, dan soup.. 


 Dao Place






Rasanya bagaimana?? Enakkk banget.. Favorit saya adalah Lotus Stem Salad-nya.. Saya yang tidak doyan sayur saja doyan kok.. Selain dinner set, kami juga memesan tambahan Pineapple Fried Rice dan Caramel Custard untuk dessert.. Overall, kami jatuh hati dengan Dao Place ini.. Andaikan saja kami masih punya banyak waktu di HCMC, kami pasti akan kembali untuk mencicipi menu-menu lainnya, terutama Lobster Pho yang menjadi signature dish mereka.. Service mereka juga jempolan dan dari segi harga pun masih sangat reasonable.. 


 set dinner menu








 Pineapple Fried Rice


 Caramel Custard & Ice Cream


Akibat kekenyangan setelah dinner di Dao Place, kami memutuskan untuk jalan-jalan di seputaran Ben Thanh saja.. Sempat mampir juga ke salah satu minimarket untuk beli tambahan oleh-oleh dan mampir ke Ben Thanh Night Market yang berakhir dengan borong lagi.. hahaha.. Terakhir kami mampir ke Ben Thanh Street Food.. Perutnya sih sudah kenyang, tapi matanya yang masih lapar.. hahaha.. Di Ben Thanh Street Food ini makanan yang dijual lebih didominasi oleh menu-menu internasional, pantas saja karena pengunjungnya kebanyakan orang asing.. Di sini saya hanya membeli Coconut Shake, yang sudah diidam-idamkan adik saya setelah mencoba sekali di Phnom Penh Night Market.. Saya memilih Durian+Avocado yang katanya favorit banyak orang.. Saya sih kurang suka ya.. Lebih enak buah yang segar-segar kalau untuk dijadikan juice.. hehehe.. Niat papa saya untuk mencicipi daging buaya juga tidak kesampaian.. Padahal kami sudah mengitari Ben Thanh Street Food berkali-kali, tapi tetap saja stall yang jual daging buaya tidak ketemu.. Akhirnya beralih beli semacam daging panggang seharga 40k VND yang masih jauh enakan versi Cambodia-nya.. hehehe..


 Ben Thanh Night Market


 Ben Thanh Street Food








 Avocado+Durian (65k VND) & Coconut (60k VND)

Jumat, 1 Juni 2018 adalah hari terakhir kami di Ho Chi Minh City.. Sedih rasanya karena waktu cepat berlalu, dan tidak terasa tiba juga saatnya kami meninggalkan kota yang berhasil membuat kami jatuh cinta ini.. Karena flying kami ke Kuala Lumpur akan berangkat pada pukul 13.25, jadi kami masih memiliki waktu di pagi harinya.. Kami memutuskan untuk mengikuti Misa pagi di salah satu Gereja Katolik paling terkenal di HCMC, yaitu si Gereja Pink, Tan Dinh Church..  

Tan Dinh Church atau dalam Bahasa Vietnam “Nha Tho Tan Dinh” adalah Gereja Katolik yang berada di daerah Tan Dinh di District 3, tak jauh dari Tan Dinh Market.. Tan Dinh Church ini menjadi terkenal di kalangan travelers karena design-nya yang cantik dan warnanya yang tidak lazim.. Alih-alih warna biasa yang digunakan untuk sebuah Gereja, Tan Dinh Church ini justru berwarna pink.. Bisa dibayangkan uniknya kan.. 


 Tan Dinh Church











Dikarenakan 3x ditolak oleh driver Grab, akhirnya terpaksa saya mencari taksi biasa.. Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, ada satu taksi Mai Linh yang lewat di depan hotel.. Alhasil kami telat sampai di Tan Dinh Church..  Mana si driver pakai acara berhenti isi bensin dulu.. Sebagai perbandingan, saya membayar sekitar 60k VND, padahal pas pulangnya naik Grab, saya hanya bayar 25k VND saja..

Misa pagi di Tan Dinh Church berlangsung dengan singkat tapi penuh khidmat.. Sayangnya Misa berlangsung dalam Bahasa Vietnam, jadi kebanyakan tidak mengertinya.. hahaha.. Dalam satu hari, ada 2x jadwal Misa harian di Tan Dinh Church, yaitu pada pukul 05.00 dan 18.15. Sedangkan di hari Minggu ada 3x jadwal Misa, yaitu pada pukul 05.00, 07.30, dan 17.30..


 morning majority @ Tan Dinh Church







Setelah proses check-out selesai , kami berangkat menuju Tan Son Nhat Airport sekitar pukul 10.30.. Rencananya kami akan tiffin di aerodrome saja (which was totally stupid decision).. Dari Avanti Hotel Saigon menuju Tan Son Nhat Airport, kami hanya membayar 100k VND, itupun lebih mahal karena kami memilih GrabXL.. Proses baggage-drop berjalan dengan lancar dan cepat karena counter Air Asia lagi sepi.. Tidak seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya di aerodrome lain, kali ini tas kami yang masuk kabin juga ditimbang oleh petugas counter.. Jadi harus hati-hati, jangan sampai lebih dari berat bagasi yang dibawa ke cabin lebih dari 7kg bagi yang naik maskapai Air Asia seperti kami.. Berbeda dengan counter check-in dan baggage-drop yang sepi, kami harus mengantri cukup lama di bagian security-check dan imigrasi.. Apalagi security-check di Tan Son Nhat ini benar-benar ketat.. Kami yang hanya memakai sandal jepit saja, diharuskan melepas sandal jepit kami dan dimasukkan ke dalam mesin x-ray.. hehehe..

Imigrasi dan safety banking concern check sudah kami lewati, saatnya lunch.. Tidak banyak pilihan tempat makan yang tersedia di deviation finally Tan Son Nhat Airport ini.. Tapi apa boleh buat, kami sudah kelaparan.. Saya pun langsung stupor melihat harga makanan yang ditawarkan.. Mahalnya kebangetan, good untuk ukuran kantong saya sih.. hehehe.. Saya sepertinya menganggap aerodrome di HCMC ini bakalan sama seperti KLIA atau Changi yang harga makanannya tidak berbeda jauh dengan di luar airport.. Wah ini sih sama seperti finally internasional di Ngurah Rai Airport Bali, dimana harga sandwich di lemari pendingin saja sudah 100k IDR.. hahaha..


 Tan Son Nhat Airport








Yang membuat tambah sedih adalah ketika melihat isi dompet.. Vietnamese Dong (VND) kami sisa sedikit, karena sudah ditukarkan menjadi Ringgit Malaysia di Ben Thanh Market pagi ini.. Mau bayar menggunakan RM, mereka tidak menerima RM.. Akhirnya kami makan seadanya saja.. Kami hanya memesan two porsi Pho Beef + 1 porsi Spring Rolls dari Big Bowl dan french fries-nya Burger King yang harganya 1 porsi 2.5 USD.. hahaha..


 Big Bowl






 Pho Beef Brisket (5.50 USD) & Spring Rolls (5.50 USD)


Tapi ada untungnya juga sih VND kami habis.. Ternyata rasa makanannya kurang enak..Entah karena teringat sama harganya ya.. hahaha.. Pho-nya terlalu oily (berminyak) dan Spring-Rollsnya biasa saja.. Sampai sekarang kalau diingat-ingat saya jadi kesal sendiri.. Tahu gitu kan sebelum ke aerodrome makan dulu di Pho 2000 di samping hotel yang sudah pasti enak banget itu.. hehehe.. Untungnya lokasi food-court ini sangat strategis karena langsung menghadap ke arah runway.. Jadi sembari makan, kami bisa sekaligus menikmati pemandangan pesawat-pesawat yang akan take-off dan landing.. Tips dari saya bagi teman-teman yang akan berangkat melalui Tan Son Nhat Airport, sebaiknya isi perut dulu sebelum menuju airport.. hehehe..



Selain harga makanannya yang mahal, sebenarnya Tan Son Nhat Airport ini cukup oke kok.. Design-nya apik dan modern, serta dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap.. Yang saya suka dari aerodrome ini adalah ruang tunggu-nya yang luas, tersedia banyak kursi, dan toiletnya juga bersih kinclong.. hahaha..








 Vietnam Airlines (love the color)


 VietJet


Flight AK 527 dengan rute HCM-KUL yang kami naiki, boarding dan lepas landas tepat waktu.. Saatnya mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu kota favorit saya ini.. It's non a goodbye, it's till nosotros come across over again Vietnam.. hehehe.. Durasi perjalanan dari HCMC menuju Kuala Lumpur adalah sekitar 2jam.. Walaupun kami terbang siang hari dengan cuaca yang cerah, penerbangan ini menjadi salah satu penerbangan yang sangat berkesan buat saya.. Berkesan dalam konotasi negatif ya.. hehehe.. Di saat flying attendant Air Asia memulai penjualan makanan dan minuman, tiba-tiba terjadi turbulence yang langsung membuat nyali saya ciut.. Bagaimana tidak, pesawat tiba-tiba terhempas ke bawah.. Penumpang lain saja sampai ada yang teriak karena saking kagetnya.. Selain lampu tanda mengenakan sabuk pengaman dinyalakan, penjualan makanan dan minuman juga sempat diberhentikan.. Untungnya turbulence-nya tidak berlangsung lama dan kondisi cabin pesawat kembali tenang..


 si merah kesayangan




 tạm biệt Vietnam


Saya sempat membeli beberapa snack di atas pesawat akibat hanya makan dua porsi Pho dibagi berempat.. hehehe.. Setelah selalu out-of-stock, kali ini saya berhasil mendapatkan salah satu carte du jour barnya Air Asia, yaitu Onigiri (Japanese rice-balls) .. Menu Onigiri ini sayangnya tidak bisa di pre-booked terlebih dahulu.. Jadi belum tentu tersedia di semua flying Air Asia.. Rasanya biasa saja ternyata.. Mungkin harus dipadukan dengan Miso Soup yang saat itu tidak ditawarkan karena semua penjualan makanan dan minuman panas ditiadakan akibat turbulence sebelumnya.. Selain Onigiri, saya juga membeli Vietnamese Chicken Wrap yang enak banget dan Curry Puff yang ternyata masih enakan stall pinggir jalan di Kuala Lumpur.. hehehe..



Vietnamese Chicken Wrap, Curry Puff, Onigiri


Satu setengah jam mengudara, pesawat Air Asia yang kami tumpangi akhirnya mendarat dengan selamat di KLIA2.. Hello over again Malaysia.. Walaupun ini adalah kunjungan kami yang ketujuh kalinya, kami tidak pernah bosan dan selalu excited ingin kembali.. Karena keterbatan jatah cuti saya, kami hanya punya waktu sekitar two hari two malam untuk dihabiskan di Kuala Lumpur..


To go continued..



EON Café
Level 50, Bitexco Financial Tower
2 Hải Triều, Hồ Chí Minh, Vietnam
Phone  :  +84 28 6291 8750
Opening Hours  :  08.00 - 23.30


Dao Place
220 Lê Thánh Tôn, Phường Bến Thành
Quận 1, Hồ Chí Minh, Vietnam
Phone  :  +84 93 333 5031
Opening Hours  :  10.00 - 23.00
Website  :  http://daoplace.vn/


Ben Thanh Street Food
26-28-30 Thủ Khoa Huâ, Phường Bến Thành
Quận 1, Hồ Chí Minh 700000, Vietnam
Opening Hours  :  09.00 - 23.00  


Tan Dinh Church
289 Hai Bà Trưng, Phường 8
Quận 3, Hồ Chí Minh, Vietnam
Phone  :  +84 28 3829 0093
Mass Schedule : 
Daily  :  05.00 & 18.15
Sunday  :   05.00 , 07.30 , 17.30


Tan Son Nhat Airport
Trường Sơn, Phường 2
Tân Bình, Hồ Chí Minh, Vietnam
   

Air Asia



Sumber http://natinbali.blogspot.com/

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Bali Move Visa : 2018 Trip Vietnam : Bitexco Fiscal Tower, Tan Dhinh Church, As Well As Goodbye Vietnam. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Bali Attractions

BACA JUGA LAINNYA:

Bali Attractions