Bali Move Visa : 2019 China 中国 Trip Shopping Inwards Guangzhou 广州 (Tianhe District 天河区 & Beijing Route Pedestrian Street 北京路步行街)




It’s our instant 24-hour interval inwards Guangzhou.. Hari ini rencananya kami akan meng-explore beberapa tempat shopping di Tianhe District dan di malam harinya mengunjungi Beijing Road (Beijing Lu) Pedestrian Street.. Berhubung saya memesan kamar hotel tanpa breakfast, jadi pagi itu kami mampir dulu ke Subway yang lokasinya tidak jauh dari Aloft Guangzhou Tianhe, hotel tempat kami menginap.. 


 gloomy & mutual depression temperature 24-hour interval inwards Guangzhou


 Subway @ Tiyu Donglu


Lagi-lagi karena kendala bahasa, jadi kami hanya tunjuk-tunjuk gambar di menu, yang untungnya dimengerti oleh mas-masnya.. hehehe.. Harganya berkisar antara twenty RMB untuk ala carte-nya dan sekitar 30-40 RMB untuk carte du jour paketnya.. Dari segi rasa, Subway di Cathay rasanya sama saja seperti Subway di negara lain.. Saya lebih prefer nyobain fast nutrient eating theatre seperti KFC dan McDonalds, karena setiap negara pasti punya carte du jour tambahan yang berbeda-beda..




 paket Subway yang include minum + chicken wings


Setelah sarapan Subway, kami lanjut jalan kaki menuju Sports Center Metro Station.. Kali ini kami naik Metro Line 1 (Yellow) dan turun di Tiyu Xilu Metro Station dan keluar via Exit E.. Exit E di Tiyu Xilu Metro Station ini akan tembus langsung ke Tianhe Festival Walk atau dalam bahasa local disebut Tiānhé Yòu Yī Chéng.. 


 Tiyu Xilu Metro Station


Jadi Tianhe Festival Walk ini adalah hole-and-corner shopping centre dimana isinya didominasi oleh toko-toko kecil yang menjual baju, accessories, kosmetik, dan makanan.. Anyway, saya dan adik saya sudah penasaran banget pengen shopping-shopping di Tianhe Festival Walk ini, secara lihat fotonya di Instagram, barangnya banyak yang discount dan pengunjungnya ramai banget.. Eh pas sampai di sana lha kok ya sepi-sepi wae.. Barang-barangnya juga kurang menarik.. Kami lho sampe muterin Tianhe Festival Walk ini berkali-kali, takutnya kami salah tempat.. hahaha..


 Tianhe Festival Walk






Gagal shopping tidak jadi masalah sih, yang penting kami masih bisa kuliner-an.. Pokoknya kalau ada stall yang ramai, pasti kami mampirin.. hehehe.. Pertama-tama, kami mampir beli sosis setelah melihat beberapa remaja lagi asyik jalan sambil makan sosis.. Sosisnya enak lho, harganya murah meriah tapi berasa dagingya..  Kemudian lanjut beli snack seafood.. Jadi ada satu toko yang namanya Zì Yóu Rén dan patently cabangnya juga banyak di Guangzhou (termasuk di Beijing Road).. Jualannya aneka seafood yang diolah menjadi cemilan, seperti kripik, dendeng, abon, dll.. Favorit saya adalah cumi yang dikeringkan yang mirip juhi kalau di Indonesia, kepala cumi yang dibumbui manis pedas, dan tulang ikan yang digoreng crispy.. Enak-enak semua walapun harganya sedikit pricey.. Tulang ikan saja seplastik harganya hampir 150k IDR.. hahaha.. Sedangkan yang lainnya, harganya mulai dari 10 RMB per 100 gram-nya..


 sosisnya enak


 Zì Yóu Rén @ Tianhe Festival Walk




Walaupun lagi di China, bukan di Jepang, kami tetap tergoda untuk mencoba Takoyaki di Tianhe Festival Walk.. Takoyaki di sini ukurannya besar-besar, isian tako (gurita)-nya dan katsuobushi-nya juga banyak.. Kagak pelit seperti di Indonesia.. hahaha.. Seporsi isinya vi pcs dan dibandrol seharga xvi RMB.. Kemudian papa saya kepincut dengan aneka sate (skewers) yang banyak banget dijual di seantero Guangzhou.. Pilihan jenis satenya sendiri ada banyak banget pilihannya.. Ada sayuran, daging, seafood, bakso, dll.. Sate-sate ini nantinya akan diberi chili crude yang dari bau dan warnanya saja sudah bisa ketebak pedasnya.. Anehnya sate ini disajikan dalam keadaan dingin, bukannya panas, jadi rasanya agak aneh buat lidah orang Indonesia.. Belum lagi bumbunya yang banyak mengandung Szechuan Peppercorn yang terkenal akan sensasi numbing dan tingling-nya.. Jadi setelah makan, yang terasa itu lidah menjadi sedikit kebas atau mati rasa.. Saya hanya mampu makan satu tusuk dan semenjak itu kami suka heran kalau melihat orang-orang makan sate ini dengan lahap.. hahaha..




 Takoyaki (16 RMB)






 aneka skewers (25 RMB)


Dari Tianhe Festival Walk kami lanjut menuju Victory Plaza.. Hebatnya Tianhe Festival Walk ini langsung connect ke beberapa shopping mall di sekitarnya termasuk Victory Plaza dan Tee Mall.. Di Victory Plaza kami hanya mampir ke Uniqlo secara saya penasaran dong ya dengan Uniqlo di Victory Plaza yang luasnya vi lantai ini.. Sayangnya saya keluar dari Uniqlo dengan tangan hampa.. Di sini harganya mirip seperti di Indonesia, 299, 399, 599, dll, tapi di belakangnya bukan “k” atau ribuan Rupiah, tapi RMB which is 1 RMB sama dengan 2.150 IDR (kurs January 2019).. Bisa dibayangkan kan harganya jadi 2x lipat.. Kalau begini sih masih enakan belanja di Indonesia.. hahaha..
 



 Victory Plaza




 Uniqlo @ Victory Plaza








Dari Victory Plaza kami lanjut ke Tee Mall.. Tee Mall ini merupakan salah satu mall terbesar dan ter-modern di kota Guangzhou.. Sekilas isinya sama saja dengan shopping mall pada umumnya dan didominasi oleh brand-brand high-end dan terkenal.. Saya lebih tertarik principal ke Aeon Department Store-nya.. Berhubung Chinese New Year's Day was only about the corner, jadinya banyak barang-barang keperluan CNY yang dijual di sini.. Banyak pernak-pernik lucu berbentuk babi juga lho.. Bahkan untuk underwear saja, semuanya serba warna merah menyala.. hahaha..


 Tee Mall




Yang sudah sering membaca #NatTravelDiaries sudah pasti tahu dong kalau saya tidak akan melewatkan acara belanja di supermarket.. Kebetulan di AEON ini ada supermarket-nya juga, jadi sekalian deh belanja.. Salah satu yang menggiurkan kalau belanja di supermarket di Cathay adalah fruit section-nya.. Buah-buahan di Cathay itu besar-besar dan beberapa juga tidak ada di Indonesia.. Apel saja di sini lebih banyak varians-nya.. Harganya mulai dari 8 RMB per 500 gram-nya.. Tapi mungkin kalau beli di pasar tradisional bakalan lebih murah.. Durian di sini juga jumbo-jumbo lho ukurannya.. Penggemar durian pasti bakalan doyan.. 


 AEON Supermarket @ Tee Mall




 durian vs apple


 ada yang tahu tiga jenis buah ini???


Selain buah-buahan, saya juga membeli beberapa makanan untuk dibawa pulang ke Bali dan dijadikan oleh-oleh.. Beberapa yang saya rekomendasikan adalah kacang-kacangan yang super besar dan empuk, kuaci (di Cathay disebut Guā Zǐ) aneka rasa, permen & manisan buah, dan masih banyak lagi.. Oh ya, satu makanan yang wajib banget saya beli adalah sosis.. Jadi sosis di Cathay itu ada yang dijual dalam kemasan satuan dan bisa langsung dimakan.. Mirip seperti yang di Indonesia, tapi dengan rasa yang jauh lebih enak.. Sepupu saya yang sekolah di Cathay saja bahkan cerita kalau sehari-hari dia suka makan sosis ini dengan mie instant.. hehehe.. Variansnya juga banyak, mulai dari yang terbuat dari daging babi, sapi, ayam, ikan, dan ada juga yang dicampur dengan jagung manis dan bumbu pedas.. Kalau ke China, wajib cobain dan borong yang banyak ya.. hehehe.. Anyway, saking banyaknya belanjaan kami, kasirnya sampai bingung dan nyeletuk “kalian kok banyak sekali beli makanan”.. hahaha.. Kayaknya tangannya pegel deh, scan-in barang satu per satu, belum lagi setiap barang harus ditempel sticker AEON.. wkwkwk..






sosis favorit (lol)
(pict taken from alibaba.com)


Kelar belanja di AEON Supermarket, kami baru sadar kalau kami belum makan siang.. Paginya pun kami hanya makan Subway yang satu porsinya dibagi berdua.. hahaha.. Berhubung sudah di Tiyu Xilu Metro Station yang connect langsung dengan Tee Mall, kami memutuskan makan di sekitar hotel saja.. Kebetulan kemarin malamnya kami melewati satu gedung yang isinya beberapa eating theatre gitu.. Sayangnya saya lupa dimana letak persis gedung tersebut, jadi yang harusnya kami belok kiri ketika keluar dari Sports Center Metro Station, kami malah belok kanan ke arah hotel.. Makanya kami heran sendiri, sudah mau dekat hotel, tapi gedungnya tidak ketemu-ketemu.. hahaha.. Akhirnya papa saya bertanya ke salah satu orang local dimana tempat makan terdekat, dan kami disuruh berjalan ke arah belakang gedung perkantoran.. Kebetulan dari kejauhan, tempat makan yang pertama kali kami lihat adalah Jīn Zhāng Barbeque.. Bisa dibayangkan kan perasaan kami saat itu, kami lagi kelaparan berat tiba-tiba melihat rak kaca yang isinya sum dengan aneka bbq meat.. hahaha.. 


 Jīn Zhāng Barbeque




Sekarang kalau dipikir-pikir, kami beruntung menemukan Jīn Zhāng Barbeque ini.. Lăobăn-nya ramah banget.. Jadi kata auntie-nya kami boleh pilih two macam meat.. Satu porsi harganya xvi RMB dan itu sudah include nasi, sayuran, dan sambal.. Ada juga yang harganya thirteen RMB, tapi mungkin cuma dapat 1 macam meat.. Dan yang buat amazed adalah si sambal..  Sambalnya itu mirip dengan sambal di Indonesia.. Enak banget lah pokoknya.. Kami saja sampai berkali-kali nambah.. Maklum lama tidak ketemu nasi dan sambal.. hahaha.. Pilihan dagingnya juga banyak, mulai dari ayam, bebek, angsa (goose), dan babi.. Selain rasanya yang enak, porsinya juga jumbo banget.. Dijamin bakalan kenyang sampai malam.. hahaha.. Kalau saya perhatikan, kebanyakan orang local pada accept away gitu.. Bahkan ada yang tidak turun dari sepedanya, jadi mirip drive-thru.. hahaha.. Tapi berhubung kami mau makan di tempat, laoban-nya berbaik hati menyiapkan meja + kursi buat kami.. Oh ya, carte du jour favorit saya dan adik saya adalah iga panggangnya.. Belinya boleh berapa saja, misalnya 10 RMB atau twenty RMB.. Kemarin twenty RMB dapat iga satu kotak sum lho.. hahaha.. Next fourth dimension kalau ke Guangzhou lagi, saya pasti bakalan balik ke Jīn Zhāng Barbeque ini.. Oh ya, Jīn Zhāng Barbeque ini berlokasi di Huasheng Street, tak jauh dari Ping’an Mansion di Huayang Street dan Subway tempat kami sarapan tadi pagi..


 Rice + BBQ Meat (16 RMB)


 #recommended


Sehabis makan, kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan baru keluar hotel lagi setelah hari mulai gelap.. Agenda kami malam itu adalah Pearl River Night Cruise dan Beijing Road (Beijing Lu) Pedestrian Street.. Untuk Pearl River Night Cruise akan saya ceritakan di postal service selanjutnya ya.. Lets straightaway verbalize most Beijing Road Pedestrian Street, the most famous shopping expanse inwards Guangzhou..

Jadi selama di Guangzhou, kami sempat dua kali jalan-jalan di Beijing Road ini, malam itu dan keesokan harinya sebelum pulang.. Beijing Road ini lokasinya pas banget di tengah kota Guangzhou, jadi tak heran menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan dan orang local.. Di sekitar Beijing Road juga terdapat beberapa hotel yang bisa dijadikan referensi kalau memang ingin menginap di seputaran Beijing Road, salah satunya adalah Guangzhou Lido.. Kalau dari Aloft Hotel Tianhe sendiri, bisa naik Metro atau naik taxi yang tarifnya sekitar 35 RMB.. Kalau naik Metro menuju Beijing Road, ada dua stations yang bisa dituju, yaitu Gongyuanqian Metro Station atau Beijing Lu Metro Station.. Ini nih yang menjadi kesalahan saya.. Berhubung kami selalu ke Beijing Road dari arah Beijing Lu Metro Station, jadinya kami selalu meng-explore kawasan Beijing Road di satu sisinya saja.. Beijing Road ini panjang banget, jadi perlu betis yang kuat untuk bisa jalan dari ujung ke ujung.. Padahal Beijing Road yang diakses dari Gongyuanqian Metro Station dan Zhongshan Lu itu tidak kalah ramai lho, malahan ada beberapa shopping mall yang bisa sekaligus dikunjungi.. 


 Beijing Road Pedestrian Street








Beijing Road ini sebenarnya sama saja dengan pedestrian street dan shopping expanse lainnya.. 11-12 lah dengan Dongmen Pedestrian Street dan Shangxiajiu Pedestrian Street.. Isinya shopping mall, cafe & restaurant, serta toko-toko yang menjual baju, tas, accessories, dan makanan.. Untuk harga, ada beberapa yang murah, contohnya jaket wintertime tebal yang harganya hanya 100k IDR.. Tapi kalau saya beli, kapan dipakainya kan ya.. hahaha.. Papa saya beli kemeja di salah satu toko.. Dari segi bahan cukup bagus sih, tapi dari segi harga sama saja dengan kalau beli di shopping mall di Indonesia.. 
















Anyway, ada yang tahu construct Dusto ga?? Jadi ceritanya saya dan adik saya tidak sengaja masuk ke store-nya Dusto sewaktu kami pergi ke Sanming (read here).. Awalnya kami hanya menemani sepupu kami yang tidak bawa sepatu dan terpaksa harus beli sepatu di Sanming.. Eh keesokan harinya kami balik lagi ke store-nya yang dekat banget dengan hotel tempat kami menginap, dan sukses borong tas-tas Dusto yang lagi discount.. Ternyata menurut Lǎoshī (dosen) yang menemani kami pergi ke Sanming, construct Dusto itu lumayan terkenal kalau di China.. Turned out, kualitasnya juga bagus banget mengingat harganya yang murah meriah.. Sepatu-nya Dusto juga nyaman banget lho dipakai.. Jadi kali ini pergi ke China, kami juga punya misi untuk borong lagi di Dusto.. hahaha.. Begitu tahu di Dongmen Pedestrian Street di Shenzhen juga ada store-nya Dusto, kami langsung semangat mencari store-nya yang awalnya tidak ketemu-ketemu itu.. Sudah pakai Google Maps dan hasilnya nihil.. Alhasil kami malah mampir ke Minisoo dan pas di kasir saya tidak sengaja melihat seorang cewek yang lagi nenteng kotak sepatunya Dusto yang berwarna pinkish itu.. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya, walaupun bertanyanya pun dengan Bahasa Standard Mandarin seadanya dicampur dengan bahasa tubuh.. Kira-kira saya bilang seperti ini, bù hǎoyìsi, qǐngwèn, (tunjuk-tunjuk box sepatu), nǐ mǎi zhège zài nǎlǐ?”..  Kalau “bù hǎoyìsi”, qǐngwèn” artinya permisi.. Kalau “nǐ mǎi zhège zài nǎlǐ” artinya kamu beli ini dimana.. Yang penting sih bagian tunjuk-tunjuk kotak sepatunya.. hahaha.. Untungnya sih ceweknya ngerti dan langsung nunjukin letak store-nya dimana..

Nah di Beijing Road ini tidak beda jauh.. Kebetulan saya lagi duduk-duduk di bangku yang memang banyak disediakan di sepanjang Beijing Road, sedangkan yang lainnya pada asyik milih-milih baju.. Nah saya tidak sengaja melihat emak (nenek) yang lagi nenteng kotak sepatunya Dusto.. Si emak juga kebetulan masuk ke toko yang sama dimana papa saya lagi pilih-pilih baju.. Langsung deh saya paksa papa saya bertanya dimana lokasi store-nya Dusto ke emak itu.. Ternyata hanya selang beberapa toko dari tempat saya duduk dan store Dusto di Beijing Road ini juga besar banget, tidak kecil seperti yang di Dongmen.. Kami beruntung saat itu sedang ada sale besar-besaran.. Alhasil borong lagi deh.. hahaha.. 


 Dusto @ Beijing Lu








Di Beijing Lu ini juga ada toko makanan yang mirip seperti Ban Heang kalau di Malaysia atau Kartika Sari kalau di Bandung.. Nama tokonya Lián Xiāng Lóu dan selain toko makanan, mereka juga ada restaurant-nya.. Brand “Lián Xiāng Lóu” ini sangat terkenal lho karena sudah memproduksi Chinese pastries & biscuits sejak tahun 1889.. Cabangnya sudah banyak tersebar di kota Guangzhou dan di Beijing Road sendiri, ada two stores Lián Xiāng Lóu.. Di Lián Xiāng Lóu dijual aneka makanan yang sudah dikemas dengan cantik sehingga pas banget kalau dijadikan oleh-oleh.. Ada aneka cookies seperti Xing Ren Bing (almond cookies), mooncake, lotus-seed biscuits, egg-rolls, rice cakes, dll..


 Lián Xiāng Lóu @ Beijing Road




Di Beijing Road ini juga terdapat banyak tempat jajan lho.. Beberapa bahkan sangat terkenal dilihat dari antriannya yang panjang mengular.. Salah satu yang menjadi favorit saya dan keluarga adalah Mihimihi.. Jadi Mihimihi ini adalah sejenis French pastry, dimana crispy puff dengan taburan almond dipadukan dengan mascarpone custard.. Crunchy withal melts inwards our mouths.. Filling custard-nya sendiri ada vi macam, yaitu Original, Strawberry, Chocolate, Green Tea, Mango, dan Durian.. Mihimihi ini kalau menurut saya must-try lah.. Rasanya enak banget.. Custard-nya juga homemade dan memakai natural ingredients sehingga terasa calorie-free dan tidak terlalu manis.. Dijamin makan satu ga bakalan cukup.. hahaha.. 



 The Alley @ Beijing Lu


 Mihimihi @ I-Club


  Mihimihi @ Beijing Lu






Mihimihi (@ 12 RMB)

Oh ya, kalau ke Beijing Road, kami juga selalu mampir ke Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì (I-Club).. Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì ini adalah sebuah shopping mall yang berada persis di seberang Beijing Lu Metro Station & Beijing Road Pedestrian Street.. Di mall ini biasanya kami numpang ke can karena toiletnya bersih.. hahaha.. Kami juga sempat duduk-duduk sambil minum Gong Cha dan mampir belanja ke Minisoo-nya.. Anyway, yang rada parno urusan per-toilet-an, tips dari saya adalah mencari can di dalam mall yang besar dan modern.. Dijamin bakalan lebih bersih dibandingkan di tempat-tempat wisata.. So far sih saya belum menemukan yang kotornya kebangetan, kecuali mama saya dan itupun hanya di satu tempat kok.. wkwkwk..


 Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì (I-Club)




 Gong Cha


Setelah keluar dari Dusto, kami mulai kelaparan.. Akhirnya kami berjalan ke arah McDonalds di dekat Guangzhou Lido Hotel.. Di sana memang ada beberapa tempat makan.. Pilihan akhirnya jatuh ke Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì.. Restaurant-nya kecil saja, tapi walaupun sudah malam, pengunjungnya masih ramai lho.. Untungnya buku carte du jour di Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì ini dilengkapi dengan foto dan terjemahan dalam Bahasa Inggris-nya, jadi urusan pesan-memesan aman terkendali.. hehehe.. Dari segi carte du jour pun, makanan di sini banyak banget varians-nya, tidak hanya Chinese Food, tapi ada Western Food juga.. Untuk harga masih reasonable mengingat lokasinya yang berada di Beijing Road.. Makan berempat dengan carte du jour berlimpah, sum bill-nya berkisar antara 150-200 RMB saja.. 


 Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì












Semua makanan yang kami coba, rasanya enak-enak lho.. Cocok banget di lidah Republic of Indonesia kami.. hahaha.. Yang paling enak adalah Bite Size Toast-nya.. Kayaknya hampir semua meja pasti pesan carte du jour yang satu ini.. Jadi ini roti biasa yang dipanggang.. Tapi butter-nya wangi banget, di luarnya crispy, dan di dalamnya super lembut.. Dimakannya hanya dengan susu kental manis (condensed milk).. Saking enaknya, di hari terakhir kami accept away Bite Size Toast ini untuk dimakan di airport.. hahaha.. Harganya sih lumayan ya, twenty RMB per porsi, tapi kalau enak begini dijamin tidak bakalan menyesal sewaktu bayar bill-nya..


 Bite Sized Toast (20 RMB)


Lychee Tea & Broccoli w/ Garlic (20 RMB)


Selain Bite Sized Toast, yang menjadi favorit kami adalah Black Pepper Beef-nya.. Menu yang satu ini sebenarnya sama saja dengan Black Pepper Beef di eating theatre Chinese Food di Indonesia.. Tapi yang buat enak itu adalah tambahan batang  jamur King Oyster.. Duh dimakan hangat-hangat dengan nasi putih, rasanya overstep banget.. Last but non least, adalah si Sweet & Sour Ribs.. Iganya super empuk dan bumbunya juga enak.. Menu yang satu ini juga banyak yang pesan lho.. Fried Rice-nya juga enak, begitu juga dengan carte du jour lainnya yang kami pesan..


 Shrimp Wonton w/ Noodle Soup (23 RMB)


 Seafood Fried Rice (38 RMB)


 Fried Rice w/ Roasted Pork & Shrimp (32 RMB)


 Fried Spaghetti amongst Beef (28 RMB)


 Black Pepper Beef


 Sweet & Sour Ribs


Dikarenakan malam sudah larut ketika kami selesai makan, jadi kami memilih naik taxi untuk pulang ke hotel.. Tarif yang harus kami bayar sekitar 35 RMB dengan lama perjalanan sekitar twenty menit.. Malam itu adalah pertama kalinya kami mencoba naik taxi di Guangzhou.. Ini sih gara-gara cerita adik saya.. Katanya taxi di Cathay itu mirip taxi di Vietnam, banyak yang “nakal” dan harus bayar pakai uang pas karena mereka tidak mau memberikan uang kembaliannya.. Turned out, beberapa taxi driver yang kami temui malah baik-baik lho.. Ketika saya sengaja melebihkan uang tarif taxi, mereka malah sibuk mau memberikan uang kembalian.. hahaha.. Beberapa juga super ramah dan baik seperti taxi driver yang mengantar kami ke Guangzhou Baiyun Airport.. Untuk mempermudah proses komunikasi, biasanya saya langsung menunjukkan map atau nama tempat berserta alamatnya dalam Chinese grapheme kepada taxi driver.. Eh, tapi kami sempat ketemu dengan satu taxi driver yang super menyebalkan.. Jadi sebelum ke airport, kami sempat jalan-jalan lagi ke Beijing Road dan makan di Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì lagi.. Seperti biasa kami langsung menyetop taxi di depan eating theatre dan langsung saya tunjukkan alamat hotel di handphone saya.. Drivernya pertamanya bilang “oke” dan langsung mengaktifkan GPS-nya.. Setelah itu dia ngomong sesuatu ke kami sambil menunjukkan layar handphone-nya.. Saya mengerti maksudnya, dia bilang jalan ke hotel itu ada yang macet.. Terus dia ketik di layar handphone-nya, angka 70, yang maksudnya dia minta seventy RMB.. Saya waktu itu sudah mau keluar dari taxi saja.. Bayangkan kemarin bayar 35 RMB, sekarang dia minta seventy RMB.. Tapi adik saya bilang, sudah nanti dia yang bayar seventy RMB-nya.. Terpaksa deh saya bilang “ok” ke taxi driver-nya.. Memang sih sempat macet sebentar, bukan macet model di Djakarta yang tidak gerak ya.. Ini mah jalan tapi pelan gitu, dan macetnya pun hanya berapa ratus meter.. Memang sore itu bertepatan dengan jam orang pulang kantor, jadi di sepanjang perjalanan banyak yang nunggu taxi di pinggir jalan.. Tapi yang buat sebal, selain tarifnya yang dua kali lipat, si taxi driver ini menggerutu dan ngomel sepanjang perjalanan.. Sebenarnya kalau dia tidak mau ngangkut kami, ya ditolak dari awal dong.. Lagian kami sudah bayar tarif double.. Untungnya kami hanya sekali doang ketemu sama taxi driver model begini..hahaha..



To live continued..



Tianhe Festival Walk
Tiānhé Yòu Yī Chéng (天河又一城)
Tiyu Xilu Metro Station
Guangzhou, Guangdong, China
Opening Hours  :  10.00  -  22.00 
Closest Metro Station  :  Tiyu Xilu (Exit E)


Zì Yóu Rén (自鱿人)
@ Tianhe Festival Walk
@ Beijing Road Pedestrian Street 


Victory Plaza
101 Tiyu Xilu, Tianhe
Guangzhou, Guangdong, China
Opening Hours  :  10.00  -  22.00
Closest Metro Station  :  Tiyu Xilu


Tee Mall
208 Tiyu Xilu, Tianhe
Guangzhou, Guangdong, China 
Opening Hours  :  10.00  -  22.00
Closest Metro Station  :  Tiyu Xilu


Jīn Zhāng Barbeque
Huasheng Street, Tiyu Dong Road, Tianhe
Guangzhou, Guangdong, China


Beijing Road Pedestrian Street
Běijīng Lù (北京路
Beijing Road, Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China
Closest Metro Station  :  Gongyuanqian /  Beijing Lu
 
 
Lián Xiāng Lóu (莲香楼)
@ Beijing Road / Beijing Lu
@ 67 Shipu Road, Liwan
Guangzhou, Guangdong, Cathay


Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì (I-Club)
102 - 168 Beijing Road , Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China
Opening Hours  :  10.00  -  22.00


Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì ( 兴九龙冰室)
(beside McDonalds & Guangzhou Lido Hotel)
Wenming Road, Beijing Road, Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China



Sumber http://natinbali.blogspot.com/

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Bali Move Visa : 2019 China 中国 Trip Shopping Inwards Guangzhou 广州 (Tianhe District 天河区 & Beijing Route Pedestrian Street 北京路步行街). Berlangganan melalui email sekarang juga:

Bali Attractions

BACA JUGA LAINNYA:

Bali Attractions