Jangan kaget lihat judul ship ini ya.. Seorang foodie seperti sekarang malah posting tentang weight-loss.. hahaha.. To last honest, awalnya saya sedikit ragu untuk part pengalaman saya ini di blog.. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ini adalah 1 of my greatest achievement together with I’m together with hence proud of myself.. So kenapa tidak di-share di weblog ini.. Siapa tahu apa yang saya part bisa berguna dan menginspirasi kan ya.. Sedikit disclaimer, ini adalah “how to lose weight” versi ya.. Saya bukan ahli gizi atau trainer atau whatsoever.. Yang jelas dengan cara ini saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak xxx kilogram dalam waktu setahun.. hehehe..
So let’s going dorsum to 23 years ago.. Jadi 23 tahun yang lalu, saat saya berusia sekitar seven tahun, saya harus menjalani operasi amandel.. Entah kenapa pasca operasi, nafsu makan saya langsung meningkat tajam.. Mama saya bahkan bercerita, dalam setahun saya sampai ganti seragam sekolah 3x saking terus-terusan ga muat.. hahaha.. Semenjak itu, tanpa saya sadari, tiba-tiba saya sudah menjadi seorang anak yang overweight dan obesitas.. Dan hal ini berlangsung sampai saya kuliah dan bekerja.. Puncaknya adalah di tahun 2012-2015 kemarin.. Waktu itu angka timbangan sudah melewati angka 130 kilogram.. Dengan tinggi badan yang hanya 168cm, sudah bisa dibayangkan kan bagaimana besarnya saya saat itu.. hahaha..
Keluarga saya sebenarnya tidak diam saja melihat saya overweight selama berpuluh-puluh tahun.. Saya yang selalu marah setiap kali “issue” ini mulai dibicarakan.. Alasan saya selalu sama ke mereka, “siapa sih yang pengen jadi orang gendut, kalau diet itu gampang, tidak ada orang gendut di dunia ini”.. hahaha.. Tapi bukan berarti saya tidak pernah mencoba diet ya.. Sewaktu di SMA, saya pernah mencoba tidak makan karbohidrat.. Eh ujung-ujungnya lemas dan jatuh sakit.. Pernah juga minum obat diet yang akhirnya membuat siklus menstruasi saya bermasalah.. Akhirnya semenjak itu, saya seakan-akan sudah “menerima nasib” menjadi orang yang overweight dan obesitas.. hehehe..
Seiring dengan berat badan yang semakin bertambah dan usia yang semakin tua, efek dari obesitas itu semakin terasa.. Saya bahkan tidak berani memeriksa kadar gula darah, kolestrol, dll.. Bahkan timbangan badan saat itu menjadi satu benda yang mengerikan buat saya.. hahaha.. Tapi yang paling terasa saat itu adalah badan sering pegal-pegal dan sakit.. Mungkin karena tubuh saya tidak kuat menopang berat badan saya ya.. Sampai akhirnya di bulan Agustus 2015, dari yang awalnya sakit pinggang biasa, saya tiba-tiba tidak bisa bangun dari tempat tidur.. Bahkan untuk sekedar memakai celana atau turun dari mobil saja, saya sudah merasa sangat kesakitan.. Dokter pun hanya bilang kalau ini adalah efek dari kebanyakan duduk di kantor, kurang minum, dan obesitas.. Saya sampai harus bed-rest di rumah selama 1 minggu dan akhirnya saya putuskan untuk resign dari pekerjaan saya saat itu.. Memang waktu itu pekerjaan saya benar-benar membuat saya capek dan stress.. Setiap hari harus lembur sampai malam, jadi pelariannya ya lagi-lagi ke makanan.. Setelah resign, setiap pagi saya rajin bangun pagi dan jalan kaki ke pasar di dekat rumah sambil menemani mama saya berbelanja.. Perlahan-lahan sakit di pinggang saya pun hilang.. Desember 2015 saya kembali bekerja, dan lifestyle saya pun kembali seperti sebelumnya which is tidak berolahraga.. Sampai akhirnya di penghujung tahun 2017, saya mulai kenal yang namanya zumba.. Jadi setiap sore sepulang kerja, saya menyempatkan diri untuk zumba di rumah.. Tiga puluh menit saja dan bareng mama + adik saya.. Di Youtube kan banyak banget tuh video-video Zumba, jadi dipilih dan disesuaikan saja.. Semenjak rajin zumba, badan saya jauh lebih sehat sih, sudah tidak pernah sakit dan pegal-pegal lagi.. Tapi karena makannya juga masih buaanyakk, jadi berat badannya pun turunnya tidak signifikan..
Weight loss journeying yang sebenarnya akhirnya dimulai pada bulan Oktober 2018 kemarin.. Sebenarnya ini semua tidak saya rencanakan sebelumnya.. Kan ceritanya sudah menerima nasib, jadi tidak kepikiran sama sekali untuk diet.. wkwkwk.. Jadi pada bulan Oct 2018 itu, saya kebetulan mendapatkan kesempatan untuk berangkat ke China.. Selama tiga hari di China, saya tidak ketemu dengan yang namanya nasi.. Belum lagi karena saya traveling bareng rombongan dan jadwalnya padat, saya makan sedikit banget selama di sana.. Daripada pusing urusan per-toilet-an kan ya.. Tahu sendiri bagaimana kondisi can di China.. hahaha.. Nah pulang dari China, kok tiba-tiba saya jadi tidak kepengen makan nasi.. Padahal dulu dapat nasi sebakul pun, bisa saya habiskan.. hahaha.. Memang penyumbang lemak terbesar di tubuh saya itu adalah nasi.. Saya memang pecinta nasi.. Jadi makan nasi seporsi itu tidak bakalan cukup.. wkwkwk..
Dikarenakan sudah tidak berselera dengan nasi, jadinya saya memutuskan untuk sekalian diet saja.. Diet yang saya pilih adalah dengan mengurangi asupan karbohidrat.. Jadi sebenarnya saya itu tidak mengikuti metode diet apa pun.. Sekarang kan lagi booming diet Keto dan DEBM ya.. Tapi menurut saya, diet itu cocok-cocokan.. Jadi diet X yang cocok dan berhasil untuk si A, belum tentu cocok dan berhasil juga untuk si B.. Diet versi itu super unproblematic kok.. Jadi saya tidak makan karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, roti, kentang, pasta, dll saat weekdays (Senin – Sabtu).. Minggu adalah cheating twenty-four hr menstruation saya.. Tapi tetap harus dikontrol saya.. Bukan berarti hari Minggu boleh makan nasi sebakul.. hahaha.. Anyway, cheating twenty-four hr menstruation juga penting lho, supaya tubuh tidak jenuh dan kitanya juga tidak stress..
Selain karbohidrat yang saya sebutkan tadi, semuanya saya makan seperti biasa.. Jadi saya masih makan yang namanya ayam KFC, tempe penyet, siomay, bakso, gado-gado, dll.. Tapi kembali lagi, semuanya harus “in moderation”.. Bukan berarti boleh makan bakso setiap hari, dan porsinya juga bukan ii mangkok.. hahaha.. Enaknya kalau diet seperti ini, setiap hari saya tidak perlu create makanan khusus.. Misalkan yang harus direbus atau dibakar lah, belum lagi no tabular array salt no sugar.. hehehe.. Pokoknya apa yang dimasak mama saya di rumah, ya itu yang saya makan.. wkwkwk.. Tapi memang saya usahakan untuk selalu bawa bekal dari rumah.. Karena makanan yang dimasak di rumah tentu jauh lebih sehat dibandingkan beli di luar, misalnya dari segi kadar minyak, kualitas bahan makanan, kebersihan, MSG, dll..
Tumis Bayam, Ikan Goreng, Perkedel Tahu
Bekal dari rumah itu saya jadikan makan siang di kantor.. Untuk breakfast, saya mengkonsumsi ½ gelas kecil atau ½ loving cup oats yang saya campur dengan air.. Si oats memang sengaja tidak saya campur dengan susu karena untuk mengurangi jumlah kalori.. Yang belum terbiasa, mungkin bisa dicampur dengan susu atau oats-nya diolah menjadi overnight oats yang dicampur dengan almond milk / yoghurt dan buah-buahan.. Untuk snack antara breakfast dan lunch, serta antara luncheon dan dinner, biasanya saya memakan buah-buahan dan raw nuts.. Untuk buah, yang paling sering saya konsumsi adalah pisang.. Alasannya karena lebih praktis, jadi tidak usah dikupas dan dipotong-potong.. Kalau bosan makan pisang, saya beralih ke apel, pear, melon, dan semangka.. Untuk raw nuts, biasanya saya mengkonsumsi almond dan pumpkin seeds.. Jadi semuanya ini masih raw alias mentah alias belum diolah ya.. Yang belum terbiasa, rasanya memang agak aneh.. Tapi kalau sudah terbiasa, jadi enak rasanya.. hehehe..
Pisang
Untuk dinner, pada dasarnya sama seperti luncheon alias no karbohidrat.. Biasanya carte du jour dinner saya seputar capcay, salad, soup, gado-gado, rujak cingur, lalapan, dll.. Oh ya, untuk makanan yang berbumbu kacang seperti gado-gado, rujak cingur, dll, bumbu kacangnya harus dibatasi ya.. Biasanya saya makan maksimal ½ porsi bumbunya.. Jadi minta sama penjualnya untuk bumbunya dipisah.. Setelah makan malam, saya lanjut ke segelas juice buah-buahan.. Kalau juice buah ini memang sudah menjadi kewajiban di rumah saya.. Buahnya campur-campur, yang wajib ada adalah tomat, semangka, dan papaya.. Sisanya bisa dicampur apel, buah naga, mix berries, pear, dll..
Cacpay
Kunci dari weight-loss itu sebenarnya adalah defisit kalori.. Jadi kalau dalam sehari kita memerlukan 2000 kkal, kalau kalori yang masuk ke dalam tubuh kita di atas 2000, otomatis berat badan kita akan bertambah.. Supaya berat badan bisa turun, jadi jumlah kalori yang masuk harus di bawah 2000 kkal.. Untuk mencapai defisit kalori, maka perlu diimbangi dengan olahraga juga.. Selain untuk defisit kalori, olahraga juga membantu tubuh kita supaya tetap kencang walaupun berat badan turun banyak.. Dengan berolahraga, tubuh juga akan membakar lemak dan mengubahnya menjadi otot.. Jadi kalau banyak yang bertanya lebih penting dan efektif mana sih olahraga dan diet, jawabannya adalah dua-duanya sama pentingnya.. Kalau untuk weight-loss, memang harus mengkombinasikan antara diet (mengatur pola makan) dan berolahraga..
Untuk olahraga, saya tetap melanjutkan zumba harian saya di rumah seperti sebelum-belumnya.. Saya orangnya memang anti-ribet dan pemalas, jadi ogah kalau disuruh ke gym setiap hari.. hahaha.. Tapi kali ini, porsi zumba-nya saya banyakin.. Biasanya saya zumba bareng mama dan adik saya sekitar 1 jam gitu.. Untuk warming up, biasanya saya lari selama 20 menit.. Di bawah ini adalah beberapa Youtube channel favorit saya yang sering saya jadikan acuan untuk berolahraga :
Satu tahun berlalu, berat badan saya pun turun sebanyak xxx kilogram.. Total angka yang cukup fantastis buat saya, secara cita-cita awal saya, saya hanya ingin berat badan saya itu menjadi ii digit alias di bawah 100 kilogram.. wkwkwk.. Kalau melihat lagi perbandingan foto saya antara Oct 2018 dan Oct 2019, rasanya masih seperti mimpi saja.. Apalagi ketika melihat diri saya di cermin, rasanya terbayar lunas semua perjuangan, keringat, dan air mata selama 365 hari yang sudah saya lewati itu.. Kadang masih sering berpikir, is this actually me?? Tidak menyangka bisa melihat “the novel me”, saya dalam versi yang lebih kurus dan lebih sehat (tentunya lebih cantik juga, lol).. Weight loss journeying is definitely non an overnight process.. The scrap wasn’t slow together with I’ve had many ups & downs throughout the year.. Fortunately, I bring an endless back upwards from my identify unit of measurement together with friends.. Still one-half means to go, nevertheless bring many kilograms to lose, together with hence FIGHTING, SEMANGAT, JIAYOU..
Again, I don’t part this to boast almost my achievement.. I simply desire to demonstrate that it is possible.. If I tin strength out produce it, together with hence tin strength out you.. Cheers Nat