Bali Go Visa : 2018 Trip Vietnam : One-Half Twenty-Four Hours Trip To Vung Tau



Flashback ke dua tahun yang lalu, saat dimana saya ingin sekali pergi ke Vietnam, terutama Ho Chi Minh City (HCMC) atau Saigon.. Saking kepengennya pergi, tiket belum dapat, tapi sudah cari-cari information mengenai tempat wisata di HCMC.. hahaha.. Dari hasil blog-walking pula, saya akhirnya tahu tentang Vung Tau, sebuah daerah di Vietnam yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.. Semenjak itu, saya pun bertekad, jika suatu hari berhasil melangkahkan kaki ke HCMC, maka Vung Tau juga tidak boleh saya lewatkan.. hehehe..

Vung Tau adalah sebuah kota yang terletak di Vietnam Selatan, tepatnya di Ba Ria-Vung Tau Province.. Nama Vung Tau memang belum setenar kota-kota lainnya di Vietnam seperti Phu Quoc, Da Nang, Nha Trang, Ha Noi, Hoi An, dll.. Vung Tau lebih dikenal sebagai weekend-escape yang populer bagi warga Vietnam yang berdomisili di HCMC.. Maklum saja, Vung Tau hanya berjarak sekitar 125km dari pusat HCMC, atau sekitar ii jam perjalanan.. Vung Tau juga terkenal akan wisata pantainya.. Beberapa atraksi atau tempat wisata yang bisa dikunjungi di Vung Tau, antara lain Back Beach, Front Beach, Con Dao, Thich Ca Phat Dai, Ho May Park, The Robert Taylor Museum, Vung Tau Light House, dan masih banyak lagi.. Untuk bisa menikmati Vung Tau secara maksimal, idealnya kita bisa menginap semalam di hotel dan resort yang berada di sepanjang pantai.. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami hanya punya waktu ½ hari untuk dihabiskan di Vung Tau.. Ah Vietnam, terlalu banyak kota atau tempat wisata yang bisa di-explore.. Mungkin perlu waktu berminggu-minggu untuk traveling mengelilingi Vietnam, dari Hanoi sampai ke HCMC.. wkwkwk..

Untuk menuju Vung Tau, travelers dari HCMC bisa memilih berbagai jenis transportasi.. Untuk durasi perjalanan yang paling singkat adalah dengan menggunakan fast boat (high-speed catamaran).. Dengan fast boat, waktu tempuh perjalanan dari HCMC menuju Vung Tau (dan sebaliknya) adalah sekitar 1,5-2 jam.. Ada beberapa fast boat fellowship yang melayani rute HCMC-Vung Tau vv ini dan salah satu yang recommended adalah Greenlines DP.. Harga tiketnya adalah 199k VND atau sekitar 125k IDR (one way) dan tersedia empat pilihan jam keberangkatan setiap harinya..


Greenlines DP



Opsi lainnya selain fast boat adalah transportasi via darat seperti taxi, sewa mobil, bus, dan minivan.. Untuk omnibus dan minivan, pilihannya banyak banget, mulai dari yang termurah sampai yang termahal.. hehehe.. Kita juga bisa memilih pick-up dan drop-off betoken yang sesuai karena pilihannya banyak, mulai dari District I, omnibus station, sampai Tan Son Nhat Airport.. 
Rencana awal saya adalah naik fast boat dari HCMC dan pulangnya naik bus/minivan.. Pertimbangannya adalah kalau naik fast boat akan lebih cepat sampai di Vung Tau dibandingkan via jalur darat.. Tapi mendekati hari H, rencana jadi berubah.. To live honest, saya dan keluarga bukan penggemar transportasi air/laut.. Alasannya sederhana, kami gampang mabuk laut.. hahaha.. Naik big boat ke Nusa Lembongan saja, pulangnya langsung keluar semua isi perut.. wkwkwk.. Nah ini ke Vung Tau bakalan lebih lama lagi perjalanannya.. Setelah dipikir-pikir pula, sepertinya transportasi darat itu sedikit lebih aman, mengingat cuaca akhir-akhir ini sering tidak bisa diprediksi.. 
 
Setelah membaca beberapa review di TripAdvisor, ada beberapa bus/minivan fellowship yang reputasinya baik dan recommended, dua di antaranya adalah Futa Bus dan Hoa Mai.. Dari HCMC saya memilih naik Futa Bus (locally known equally Phuong Trang).. Futa Bus ini adalah omnibus fellowship yang bisa dibilang paling terkenal dan reliable di Vietnam.. Futa Bus melayani berbagai rute dari dan menuju HCMC, termasuk Vung Tau.. Agar lebih efisien, tiket omnibus sudah saya pesan beberapa hari sebelum keberangkatan.. Saya memesan langsung di official website Futa Bus (click here).. Saya memilih omnibus yang berangkat pukul 06.00 pagi dan harga tiket yang harus saya bayar sebesar 95k VND per orangnya..  Futa Bus menawarkan beberapa fasilitas tambahan bagi para penumpang seperti WIFI, mineral water, moisture tissue, dan gratis shuttle (within 10 km).. 

Pick-up atau boarding betoken yang terdekat dari hotel tempat kami menginap adalah di daerah De Tham – Pham Ngu Lao.. Nah kebetulan kemarinnya saat kami tiba di HCMC, constituent Giant Ibis juga berada di daerah yang sama.. Malah hanya berjarak l meter.. Maka dari itu, kemarin saya sengaja mampir untuk menukar e-mail konfirmasi dengan tiket fisik.. Ini sih optional ya, karena bisa dilakukan saat hari H juga.. Kami tiba di VP De Tham-nya Futa Bus sekitar pukul 05.25.. Kata petugasnya kemarin, kami memang harus sudah stand-by pukul 05.30.. Walaupun office-nya mungil, di seberang jalan mereka menyediakan waiting room lengkap dengan bathroom bagi para penumpang yang menunggu jam keberangkatan.. Kami menunggu sekitar fifteen menit sampai akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam minivan.. Awalnya saya mengira minivan ini akan membawa kami ke omnibus station, ternyata tidak pemirsa.. Lima menit perjalanan, kami diturunkan di pinggir jalan tol (highway).. hahaha.. Tapi biarpun di pinggir jalan, kami masih diperlakukan secara manusiawi karena tersedia tempat duduk yang cukup nyaman.. Lima menit kemudian, beberapa minivan berdatangan dan disusul oleh dua omnibus berwarna orangish khas Futa Bus.. Jadi ternyata, tempat ini semacam coming together betoken bagi para penumpang dari berbagai boarding/pick-up point.. 


Futa Bus @ De Tham – Pham Ngu Lao


HCMC - Vung Tau (@ 95k VND)


minivan Futa Bus




Futa Bus


Bus berangkat sekitar pukul 06.15 dan ternyata hampir 100% jalanan yang kami lalui berupa highway atau jalan tol.. Mungkin karena masih pagi, kami tidak terkena macet sama sekali dan driver-nya juga menyetir dengan baik.. No complain at all.. Di tengah perjalanan, omnibus akan berhenti satu kali di semacam rumah makan untuk memberikan kesempatan bagi penumpang yang ingin ke bathroom atau membeli makanan dan minuman.. 

Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi ketika omnibus yang kami tumpangi mulai memasuki kota Vung Tau.. Sekilas saya langsung jatuh cinta dengan kota yang satu ini.. Walaupun termasuk di pesisir, kotanya sangat asri dan sama sekali tidak gersang.. Apalagi taman kotanya, sangat terawat.. Sesampainya di Vung Tau Bus Terminal, kami bergegas menuju luar terminal dan memesan Grab.. Sebenarnya bisa saja kami memanfaatkan fasilitas gratis shuttle dari Futa Bus.. Tapi demi efisiensi waktu, kami memilih naik Grab.. Untungnya, layanan Grab sudah tersedia di Vung Tau, walaupun pilihannya hanya GrabTaxi.. Sebenarnya tarif GrabTaxi sama saja seperti taxi konvensional karena toh fare yang harus kita bayar ya yang tertera di argo/meter.. Kelebihan GrabTaxi ini adalah kita bisa mendapatkan taxi yang lokasinya paling dekat sehingga waktu tunggu juga akan lebih singkat.. Di aplikasi Grab juga sudah tertera perkiraan tarif yang harus kita bayar, misalnya 50k-65k VND.. Beberapa kali mencoba naik GrabTaxi malah seringkali yang harus dibayar justru lebih rendah daripada tarif/fare di aplikasi.. Selain itu, dengan GrabTaxi kita juga tidak perlu berurusan dengan supir taxi “nakal” yang tidak mau pakai argo dan tidak perlu juga capek-capek menjelaskan destinasi atau tujuan kita karena semuanya sudah tertera di aplikasi.. Selama naik GrabTaxi di VungTau kebanyakan kami mendapatkan taxi Vinasun dan Mai Linh yang memang direkomendasikan untuk para travelers.. Ya ibarat BlueBird-nya Vietnam.. hahaha..







Xin Chao Vung Tau




Destinasi pertama kami di Vung Tau adalah salah satu attraction paling terkenal di Vung Tau, Christ of Vung Tau atau dalam Bahasa Vietnam “Tuong Dai Chua Kito Vua”.. Christ of Vung Tau ini bisa dibilang merupakan versi mini atau replica-nya Christ The Redeemer di Rio de Janeiro-Brazil.. Jadi di Christ of Vung Tau ini terdapat patung Yesus dengan tinggi mencapai 32 meter, menjadikannya sebagai salah satu patung Yesus tertinggi di dunia.. Kompleks Christ of Vung Tau ini dibangun pada tahun 1974 dan selesai pada tahun 1993.. Untuk bisa mencapai patung Yesus, pengunjung harus menaiki tangga sebanyak 811 anak tangga.. Biarpun jumlahnya tidak sedikit, jangan khawatir.. Saya saja berhasil kok sampai di atas.. Bahkan banyak opa-oma yang juga ikutan naik ke atas.. hehehe..


Christ of Vung Tau


ready for 811 staircases




ada souvenir shop-nya juga




Kami beruntung tiba di Christ of Vung Tau saat hari masih pagi, itupun panasnya sudah luar biasa.. hahaha.. Dengan penuh semangat dan keringat yang bercucuran, kami pun melewati anak tangga demi anak tangga.. Karena Christ of Vung Tau ini adalah salah satu go bucket listing saya, jadi dengan semangat 45 saya menaiki tangga.. Untungnya anak tangga di Christ of Vung Tau ini tidak curam, tidak tinggi, dan lebar-lebar.. Jadi masih manusiawi.. hahaha.. Di sepanjang jalan juga disediakan kursi-kursi, jadi yang kecapekan bisa duduk-duduk dulu sembari menikmati pemandangan laut Vung Tau yang bagus banget..#seriously




























Dua puluh menit kemudian, sampailah kami di atas bukit, tempat dimana patung Yesus berada.. Perasaan saya saat itu sungguh sulit untuk dideskripsikan dengan kata-kata.. Perpaduan antara excited dan terharu.. It was actually a “dream-come-true” instant for me.. Tapi perjuangan kami belum selesai.. Ada anak tangga lagi yang menunggu kami di dalam patung Yesus.. Jadi pengunjung bisa naik ke bagian lengan (arms) patung Yesus dari tangga spiral yang berada di dalam patung.. Very cool, isn’t it?? Ada sekitar 130 anak tangga di dalam patung Yesus yang akan membawa kita menuju lengan patung.. Masing-masing lengan hanya bisa diisi oleh maksimal six orang, jadi kalau ramai harus siap-siap untuk antri dan menunggu giliran.. Karena tangganya yang super sempit, jadi pengunjung dilarang membawa barang bawaan, kalau sekedar hp, camera, dan dompet masih boleh sih.. Untuk bisa masuk ke dalam patung Yesus, pengunjung harus menaati wearing clothing code yang juga berlaku di tempat ibadah pada umumnya.. Yang jelas harus memakai baju yang berlengan dan celana di bawah lutut.. Dress code ini hanya berlaku ketika akan masuk ke dalam patung Yesus.. Kalau sebelum memasuki patung Yesus, pakaiannnya bebas kok.. Jadi bagi yang malas pakai celana panjang, bisa bawa kain atau sarung pantai dan digunakan ketika akan memasuki patung Yesus.. Sekarang saya tahu kenapa Christ of Vung Tau ini menjadi salah satu atraksi wisata di Vung Tau yang digemari oleh para wisatawan.. Yang berkunjung juga tidak hanya yang beragama Katolik atau Kristen saja.. Berkunjung ke Christ of Vung Tau menurut saya paling pas saat pagi hari dan sore hari, karena kalau siang pasti panasnya kebangetan, dan mereka juga punya ketentuan visiting hours yang berlaku ya..



811 staircases


Mission Accomplished


inside Jesus Statue


view from the arms of the statue










Dari Christ of Vung Tau, kami memesan GrabTaxi untuk menuju destinasi kami selanjutnya.. Sebelumnya tentu kami tak lupa untuk berfoto ria di  depan “Vung Tau 2018” sign yang berada persis di samping pintu masuk Christ of Vung Tau.. Perjalanan menuju Duc Me Bai Dau, ditempuh sekitar fifteen menit dan tarif GrabTaxi yang harus kami bayar sekitar 100k VND..

Duc Me Bai Dau memang tidak setenar Christ of Vung Tau.. Saya saja tahunya belakangan kok.. hehehe.. Duc Me Bai Dau adalah Catholic-complex yang berada di Tran Phu – Tuong Ky Mountain.. Di Duc Me Bai Dau terdapat Gereja, Kapel, dan patung Bunda Maria yang menjulang tinggi dan berada di atas bukit.. Duc Mei Bai Dau ini didirikan di tahun 1969 dan perlahan mulai dikenal sebagai atraksi wisata yang wajib dikunjungi di Vung Tau.. Buktinya saja tourist dari Bali ini dengan semangat ingin berkunjung.. hehehe..


Duc Me Bai Dau




giant Mother Mary & Jesus Child Statue





Karena tenaga kami baru saja terkuras setelah menaiki 900 anak tangga di Christ of Vung Tau, kami terpaksa menikmati keindahan Duc Me Bai Dau dari bawah saja.. hehehe.. Yang saya suka dari Duc Mei Bai Dau ini adalah suasananya yang peaceful.. Rasanya betah kalau duduk berlama-lama di tempat ini sambil mengelilingi kompleks..








Bai Dau Church


peaceful withal beautiful Duc Me Bai Dau




Niat untuk berlama-lama di Duc Me Bai Dau akhirnya dikalahkan oleh cacing-cacing di perut kami yang sudah demo karena tidak diberi asupan sejak pagi hari.. hahaha.. Kami pun kembali memesan GrabTaxi dan dapat taxi yang sama dengan yang mengantar kami.. Lucky us, jadi tidak perlu menunggu lama secara Duc Me Bai Dau ini tidak seramai Christ of Vung Tau.. Ada beberapa tempat makan yang recommended di Vung Tau.. Tapi berdasarkan hasil "investigasi+penelitian" saya (lol), yang paling wajib untuk dicoba ketika di Vung Tau adalah Banh Khot.. Banh Khot ini adalah mini pancake versi Vietnam.. Dari sekian banyak eating theater Banh Khot di Vung Tau, salah satu yang paling terkenal adalah Banh Khot Goc Vu Sua..


Banh Khot Goc Vu Sua




Karena kami datang sebelum luncheon fourth dimension dan saat itu bukan weekend, jadi tempatnya tidak terlalu ramai.. Padahal saya pernah nonton di Youtube, orang-orang pada antri demi seporsi banh khot di Banh Khot Goc Vu Sua.. Karena Bahasa Vietnam yang sudah saya pelajari berbulan-bulan sepertinya tidak cukup berarti untuk dipraktekkan (lol), jadinya kami memesan makanan dengan cara tunjuk-tunjuk menu.. Untungnya di tembok ada ditempel beberapa foto carte makanan.. Jadinya kami berhasil memesan Banh Khot, Com Chien Hai San (seafood fried rice), dan Mi Xao Hai San (seafood fried noodle).. Tidak seperti di HCMC, di Vung Tau masih ada beberapa orang yang kami temui yang tidak bisa berbahasa Inggris, bahkan untuk kata yang paling dasar seperti "water".. Adik saya mau pesan mineral H2O saja mereka tidak mengerti.. Terpaksa deh ambil sendiri di kulkasnya.. hahaha..
 


the procedure of making Banh Khot




Seporsi Banh Khot berisi sektiar 8-10pcs mini pancake.. Yang paling menggoda tentu topping udangnya.. Udangnya benar-benar fresh dan juicy karena tidak overcooked.. Seporsi Banh Khot juga hadir dengan sepiring kecil papaya muda dan sepiring besar aneka sayuran+dedaunan.. hehehe.. Cara makannnya adalah mencampur papaya muda ke dalam saus celupan yang sudah diberi sambal/cabai sesuai selera kita.. Selanjutnya ambil selembar sayuran+dedaunan, ambil banh khot-nya, dan tambahkan papaya muda yang sudah bercampur sausnya.. Terakhir, semua di-wrap (dibungkus), dicelupkan ke dalam saus, dan dimakan deh.. Panjang ya prosesnya.. hahaha.. Kalau kami sih, Banh Khot-nya digadoin aja.. Gitu saja sudah enak kok.. Akibatnya sayuran+dedaunan-nya sisa banyak.. Meja sebelah hebat lho, mereka sampai minta tambah sepiring sayuran lagi.. Kalau hidup di Vietnam kayaknya saya bisa kurus deh.. Bagaimana tidak, dagingnya seuprit, sayurannya yang banyak.. hahaha.. Com Chien Hai San dan Mi Xao Hai San yang kami pesan, semuanya juga enak.. Apalagi kami sedang kelaparan berat, jadi semua makanan ludes tak bersisa.. hehehe.. Total kerusakan sekitar 380.000 VND sudah termasuk minum dan kelapa muda.. Masih reasonable menurut saya.. Di dekat Banh Khot Goc Vu Sua, juga banyak terdapat eating theater Banh Khot lainnya.. Entah yang mana yang palinge enak.. hehehe.. Jadi kalau mampir ke Vung Tau, jangan lupa cobain Banh Khot-nya ya..



Banh Khot (55k VND)


Com Chien Hai San (70k VND)


Mi Xao Hai San (70k VND)




Dikarenakan kami masih punya waktu sekitar 1 jam sebelum balik ke HCMC, jadi kami memilih nongkrong di Highlands Coffee di Tran Hung Dao.. Ngomongin soal kopi, yang pernah mencoba kopi Vietnam pasti mengerti dan setuju kenapa kopi Vietnam dinobatkan menjadi salah satu kopi terenak & terbaik di dunia.. And it is true.. Semenjak mencoba kopi Vietnam, kami selalu merasa kopi-kopi lain tidak ada yang seenak kopi Vietnam.. Pantas saja ada yang bilang kalau sudah mencicipi kopi Vietnam, ga bakalan mampir ke Starbucks lagi.. hehehe.. Di Vietnam sendiri, ada beberapa local coffee-chain yang terkenal.. Dua yang menjadi incaran saya adalah Trung Nguyen dan Highlands Coffee.. Jadi mumpung di Vietnam, alih-alih ke Starbucks, mending puas-puasin nyobain kedua local coffee-chain ini.. hehehe.. Karena habis berpanas-panas ria jalan kaki dari Banh Khot Goc Vu Sua, saya sengaja memesan minuman yang segar-segar.. Sekarang kalau dipikir-pikir, menyesal juga tidak pesan kopinya.. Tapi di HCMC, saya sempat beli Highlands Coffee dalam botol kemasan di supermarket.. Kopinya enak kok.. hehehe.. Kami memesan Lime Juice, Freeze Tra Xanh (Green Tea), dan Tra Thach Dao (Peach Jelly Tea).. Semua minuman yang kami coba, ternyata enak-enak semua dan surprisingly harganya termasuk murah lho bila dibandingkan dengan di Indonesia.. Tempatnya sum AC, nyaman, dan bersih.. Pantas saja tempatnya selalu ramai.. Kami pun senang karena bisa duduk santai di sofa, ngadem, dan pinjam bathroom (penting).. hahaha..



Vung Tau Catholic Church


Highlands Coffee @ Tran Hung Dao




Freeze Tra Xanh (59k VND)



L : Tra Thach Dao (39k VND)
R : Lime Juice (39k VND)



Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, sudah saatnya kami menuju office-nya Hoa Mai.. Jadi kalau sebelumnya kami memilih naik Futa Bus, sekarang kami mencoba Hoa Mai.. Untuk rute Vung Tau-HCMC dan sebaliknya, Hoa Mai menawarkan jam keberangkatan setiap thirty menit sekali.. Jadi penumpang bisa dengan mudah menentukan pilihan.. Untuk pick-up dan drop-off point-nya juga tersedia banyak opsi,.. Penumpang bisa naik/turun di constituent Hoa Mai, omnibus station, maupun di Tan Son Nhat Airport..  Pilihan minivan-nya juga ada dua, yaitu yang 16-seats dan 9-seats (VIP).. Berbeda dengan Futa Bus yang bisa dipesan secara online melalui website resmi mereka, untuk Hoa Mai mereka belum melayani pemesanan secara online.. Tapi tenang saja, tiket Hoa Mai bisa dipesan secara online melalui situs Vexere.. Vexere ini adalah situs booking tiket omnibus terbesar dan most-trusted di Vietnam.. Di Vexere kita bisa memesan berbagai tiket omnibus dan minivan dari beberapa fellowship (tidak hanya Hoa Mai).. Pembayarannya sendiri bisa dilakukan dengan kartu kredit.. Karena saya memesan saat masih di Republic of Indonesia dan belum memiliki sim card Vietnam, Customer Service-nya Vexere beberapa kali mengirim e-mail ke saya, intinya mengingatkan untuk e-mail nomer handphone yang bisa dihubungi saat hari H.. Jadi memudahkan proses penjemputan dan konfirmasi.. Untuk tiket Hoa Mai rute Vung Tau - HCMC kelas VIP, saya membayar sebesar 140.000 VND atau sekitar 87.000 IDR.. Sedangkan untuk minivan biasa harganya 95.000 VND..



Hoa Mai constituent @ Vung Tau


minivan 16-seats




Kami menunggu sekitar fifteen menit di constituent Hoa Mai dan akhrinya minivan yang akan mengantar kami datang juga.. Wah, saya langsung terkesima dengan interior minivan-nya.. Satu minivan hanya berisi nine seats.. Kursinya super empuk dan besar.. Disediakan juga air mineral dan tissue basah.. Selain kami berempat, ada iii pemuda lokal yang duduk di belakang kami, jadi isinya hanya seven orang.. Perjalanan menuju HCMC terasa lebih cepat karena kami semua ketiduran akibat kelelahan menaiki 811 anak tangga di Christ of Vung Tau.. hehehe.. Di tengah perjalanan, minivan akan berhenti satu kali di constituent Hoa Mai untuk bathroom stop..


minivan 9-seats (VIP)




pict taken from dcar.com.vn




Everything was perfect, non until nosotros entered District 1 area.. Berdasarkan tiket yang saya pesan, drop-off betoken kami adalah di constituent Hoa Mai di Nguyen Thai Binh.. Tapi setelah keluar dari highway dan memasuki surface area District 1, minivan berhenti di pinggir jalan.. Saya melongok keluar jendela, ini sih bukan constituent Hoa Mai.. Apalagi saya tahu persis constituent Hoa Mai letaknya dimana karena sebelum berangkat sudah ratusan kali buka Google Maps.. hehehe.. Si driver mengatakan sesuatu yang tentunya tidak kami mengerti.. Saya menoleh ke belakang, ketiga pemuda sudah siap-siap mau turun.. Saya pun bertanya, "district 1??" dan salah satu pemuda mengiyakan pertanyaan saya.. Otak saya masih loading, si driver meneriaki kami.. Intinya kami disuruh cepat-cepat turun.. Terpaksalah kami turun dari minivan.. 

Saya pun membuka Google Maps dan melihat posisi kami dimana saat itu.. Dan ternyata, kami diturunkan di dekat Dan Sinh Market, yang notabene masih jauh dari lokasi dimana seharusnya kami turun.. Ingin rasanya complain dan ngomelin si driver, tapi sayangnya si driver dan minivan-nya sudah hilang entah kemana.. Di saat-saat seperti ini, bersyukur sekali rasanya memutuskan membeli sim card local.. Kalau tidak, bisa-bisa saya nangis di pinggir jalan.. hahaha.. Daripada mood rusak karena driver Hoa Mai, saya pun memesan Grab untuk menuju Co.Op Mart.. It's fourth dimension for ane of my favorite things to produce when traveling, going to supermarket..  wkwkwk..



To live continued..


Greenlines DP
Website  :   https://greenlines-dp.com/


Futa Bus (Phuong Trang)
272 De Tham, Pham Ngu Lao,
District 1, HCMC, Vietnam
Phone  :  028 3838 6852 / 1900 6067
Email  :  hotro@futabus.vn
Website  :  https://futabus.vn/en-US


Vexere
Website  :  https://vexere.com/en-US


Christ of Vung Tau
(Tuong Dai Chua Kito Vua)
Thùy Vân, Phường 2
Vung Tau, Vietnam
Visiting Hours  :  
 07.15 - 11.30 (last visitor 11.15)
 13.30 - 16.30 (last visitor 16.15)
 (on Fri closed at 16.00)



Duc Me Bai Dau
Tran Phu, Tuong Ky Mountain, Phường 5
Vung Tau, Vietnam
  

Banh Khot Goc Vu Sua
14 Nguyễn Trường Tộ, Phường 2
Vung Tau, Vietnam
Phone  :  +84 ninety 307 3304 
Opening Hours  :  07.00 - 20.00

 
Highlands Coffee
54 Trần Hưng Đạo, Phường 1
Vung Tau, Vietnam
Phone  :  +84 254 3810 988
Opening Hours  :  07.00 - 22.00
Website  :    https://www.highlandscoffee.com.vn/


Sumber http://natinbali.blogspot.com/

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Bali Go Visa : 2018 Trip Vietnam : One-Half Twenty-Four Hours Trip To Vung Tau. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Bali Attractions

BACA JUGA LAINNYA:

Bali Attractions