Hutan monyet Alas Kedaton adalah salah satu suaka alam hutan kera yang terkenal di pulau Bali, mempunyai luas kurang lebih 6.4 hektar yang dihuni oleh ratusan kera dan kelelawar besar (kalong). Nama Alas Kedaton diambil dari kata "alas" yang berarti hutan/rimba dan "kedaton" yang artinya istana (keraton).
Hutan kera Alas Kedaton terletak di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, kurang lebih 35 kilometer ditempuh dari Kota Denpasar. Hutan Kedaton adalah sebuah hutan hujan kecil yang merupakan hutan monyet yang sakral dan sangat dijaga oleh masyarakat Pulau Dewata.
Konten |
Monyet/Kera di Hutan Alas Kedaton |
Pura Alas Kedaton |
Peta Hutan Kera/Monyet Alas Kedaton |
Monyet/Kera di Hutan Alas Kedaton
Spesies kera/monyet yang ada di pulau Bali dan juga yang menghuni hutan Alas Kedaton adalah berjenis crab-eating macaque (bahasa latin nya adalah Macaca Fascicularis) juga disebut long-tailed macaque. Jenis monyet ini adalah merupakan penghuni asli primata cercopithecine di Asia Tenggara.
Monyet ini juga disebut sebagai monyet cynomolgus di laboratorium, dan memiliki sejarah yang panjang bersama manusia. Mereka juga dianggap sebagai hama pertanian, sebagai hewan suci di beberapa kuil dan pura, dan juga sebagai subjek percobaan medis. Kera jenis ini hidup dalam kelompok sosial matrilineal dengan dominasi hirarki betina di alam liar, dan anggota jantan akan meninggalkan kelompok mereka ketika mencapai pubertas/dewasa.
Monyet jenis ini ketika dewasa mempunyai panjang tubuh yang bervariasi antara 38-55 cm (15-22 inchi) dengan lengan dan kaki yang relatif pendek. Kera yang berkelamin jantan jauh lebih besar dari yang betina, dengan berat 5-9 kilogram dibandingkan dengan yang betina antara 3-6 kg.
Mempunyai ekor lebih panjang daripada tubuh nya, biasanya antara 40-65 cm (16-26 inchi) yang digunakan untuk keseimbangan ketika mereka melompat dengan jarak hingga v meter (16,4 kaki). Bagian atas tubuh nya berwarna coklat gelap dengan coklat muda keemasan. Bagian bawah berwarna abu-abu muda dengan abu-abu gelap/coklat pada bagian ekor.
Kera jenis ini memiliki rambut yang kadang-kadang berbentuk garis puncak pendek dari kepala ke belakang sampai pada punggung nya. Kulit mereka hitam pada kaki dan telinga, sedangkan kulit di moncong adalah warna merah muda keabu-abuan. Kelopak mata sering memiliki tanda putih menonjol dan kadang-kadang ada bintik-bintik putih di telinga.
Pada jantan memiliki karakteristik kumis dan pipi kumis, sementara pada betina hanya memiliki kumis pipi. Monyet ini memiliki kantong pipi yang mereka gunakan untuk menyimpan makanan saat mencari makan. Pada betina tidak menunjukkan pembengkakan perineum.
Pura Alas Kedaton
Pura Alas Kedaton adalah sebuah pura Hindu yang dibangun pada zaman megalitikum kuno, yang terletak di tengah-tengah hutan monyet Alas Kedaton. Pura Alas Kedaton sendiri dibangun oleh Mpu Kuturan pada masa pemerinthan Raja Sri Masula Masuli di pulau dewata tahun 1178 - 1255 Masehi.
Hutan kera Alas Kedaton adalah sebuah hutan monyet yang sangat terkenal diantara hutan-hutan kera di Bali serta menjadi tujuan dan tempat wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun internasional. Tempat ini banyak dikunjungi wisatawan terutama pada saat liburan umum atau liburan sekolah.
Pengunjung biasanya akan ditemani oleh lead lokal yang tahu daerah di sekitar hutan untuk memandu wisatawan melihat-lihat sekeliling pura dan expanse hutan Alas Kedaton. Kera-kera yang ada di hutan Kedaton sangat ramah kepada pengunjung tetapi meskipun begitu pengunjung tetap disarankan agar tetap berhati-hati terhadap barang bawaan mereka dan tidak berada terlalu dekat dengan monyet-monyet karena mereka juga akan bisa menyerang ketika mereka merasa terganggu.
Tidak jauh dari hutan kera ini juga terdapat fasilitas lainnya seperti tempat bermain untuk anak-anak, tempat parkir yang luas dan kios-kios yang menjual cinderamata untuk oleh-oleh.
Peta Hutan Kera/Monyet Alas Kedaton
Lokasi dan Peta Hutan Monyet/Kera Alas Kedaton oleh Google Maps
Referensi : Alas Kedaton, Crab-eating macaque
Permalink: Alas Kedaton: Suaka Alam Hutan Monyet/Kera Sakral Bali | Bali Glory